Rabu, 04 Maret 2015

EKONOMI LAHAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Indonesia merupakan negara yang mempunyai lahan pertanian yang membentang luas disertai dengan tanahnya yang subur sehinga dahulu Indonesia disebut negara agraris namun sekarang, lahan pertanian kita setiap tahunnya terus menyempit sehingga petanipun kian berkurang dan ini menimbulkan masalah baaru  mengenai pasok persediaan beras di dalam negri yang terbatas di tambah dengan banyaknya para pengijonan yang menggerogoti petani. Lahan merupakan sumberdaya alam sebagai wadah dan faktor produksi strategis bagi kegiatan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Semua sektor pembangunan fisik memerlukan lahan, seperti sektor pertanian, kehutanan, permukiman, industri, pertambangan, dan transportasi.
            Tanah merupakan hal penting bagi kehidupan manusia. Diatas tanah manusia mencari nafkah. Diatas tanah pula manusia membangun rumah sebagai tempat bernaung dan membangun berbagai bangunan lainnya untuk perkantoran dan sebagainya. Tanah juga mengandung berbagai macam kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan manusia. Secara hakiki, makna dan posisi strategis tanah dalam kehidupan masyarakat Indonesia, tidak saja mengandung aspek fisik, tetapi juga aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, pertahanan keamanan dan aspek hukum. Tanah bagi masyarakat memiliki makna multidimensional. Dari sisi ekonomi, tanah merupakan sarana produksi yang dapat mendatangkan kesejahteraan. Secara politis tanah dapat menentukan posisi seseorang dalam pengambilan keputusan masyarakat dan sebagai budaya yang dapat menentukan tinggi rendahnya status sosial pemiliknya. Aspek tersebut merupakan isu sentral yang terkait sebagai satu kesatuan yang terintegrasi dalam pengambilan proses kebijakan hukum pertanahan yang dilakukan pemerintah.
           
Tanah atau lahan merupakan sumber daya alam yang berperan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini mengingat tanah atau lahan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi manusia. Pemanfaatannya hendaknya dilakukan seoptimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan kenyamanan bagi manusia. Oleh karena itu dalam makalah ini akan membahas tentang pemanfaatan dan nilai ekonomi lahan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun masalah yang muncul adalah sebagai berikut:
1.      Pengertian Sumberdaya Lahan?
2.      Bagaimana penggunaaan Lahan?
3.      Bagaimana Nilai Ekonomi Lahan (Land Rent)?
4.      Bagaimana Konsep Dasar Ekonomi Lahan?
5.      Faktor-faktor Mempengaruhi Penawaran dan Permintaan Lahan (Land Rent)
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui Pengertian Sumberdaya Lahan?
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis  penggunaaan Lahan?
3.      Untuk mengetahui Nilai Ekonomi Lahan (Land Rent)?
4.      Bagaimana Konsep Dasar Ekonomi Lahan?
5.      Untuk mengetahui Faktor-faktor Mempengaruhi Penawaran dan Permintaan Lahan (Land Rent)
1.4 Manfaat
1.      Memberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman mengenai nilai ekonomi lahan dan sewa lahan.                           


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sumberdaya Lahan
Lahan merupakan sumberdaya, wadah, dan faktor produksi strategis bagi pembangunan untuk meningkatkan kesejateraan manusia. Menurut Sitorus dalam Kurniawati (2005), sumberdaya lahan adalah bagian dari bentang lahan (land scape) yang mencakup pengertian lingkungan fisik termasuk iklim, topografi/relief, hidrologi, termasuk keadaan vegetasi alami yang semuanya secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan. Menurut Arsyad dalam Kurniawati (2005), lahan dapat diartikan sebagai lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, dan vegetasi, serta benda yang ada di atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan termasuk di dalamnya hasil kegiatan manusia di masa lampau dan sekarang, seperti reklamasi laut, pembersihan vegetasi, dalam hal ini juga mengandung pengertian ruang dan tempat.
2.2 Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan merupakan setiap bentuk campur tangan manusia terhadap sumberdaya lahan baik yang bersifat menetap (permanen) maupun daur (siklus) yang bertujuan memenuhi kebutuhan hidupnya baik materil maupun spriritual (Priatmono dalam Sari, 2004). Penggunaan lahan pada umumnya tergantung pada kemampuan lahan dan pada lokasi lahan. Untuk aktivitas pertanian, penggunaan lahan tergantung pada kelas kemampuan lahan yang dicirikan oleh adanya perbedaan atas sifat-sifat yang merupakan penghambat bagi penggunaannya seperti tekstur tanah, lereng permukaan tanah, kemampuan menahan air, dan tingkat erosi yang telah terjadi. Penggunaan-penggunaan lahan juga tergantung pada lokasi khususnya untuk daerah-daerah permukiman, untuk lokasi-lokasi industri, maupun untuk daerah-daerah rekreasi (Suparmoko, 1989).
Penggunaan lahan yang paling luas adalah untuk sektor pertanian yang meliputi penggunaan untuk pertanian tanaman pangan, pertanian tanaman keras, untuk kehutanan, maupun untuk ladang pengembalaan dan perikanan. Tetapi
untuk daerah kota, penggunaan lahan yang utama adalah untuk permukiman, industri, serta perdagangan. Penggunan lahan untuk rekreasi juga menempati urutan yang tinggi karena meliputi pantai, pegunungan, dan danau (Suparmoko, 1989).
Menurut Harsono dalam Akib (2002), Penggunaan lahan secara garis besar dibedakan menjadi dua golongan :
1.      Dalam kaitannya dengan pemanfaatan potensi alaminya, seperti kesuburan tanah, kandungan mineral, atau terdapatnya endapan bahan galian pertambangan di bawah permukaannya.
2.      Penggunaan tanah dalam kaitannya dengan pemanfaatannya sebagai ruang pembangunan yang secara tidak langsung tidak memanfaatkan potensi alami dari tanah, tetapi lebih ditentukan oleh adanya hubungan-hubungan antara tata ruang dengan penggunaan-penggunaan lain yang telah ada, diantaranya ketersediaan prasarana dan fasilitas umum lainnya.
2.3 Nilai Ekonomi Lahan (Land Rent)
Lahan memiliki nilai ekonomi dan nilai pasar yang berbeda-beda. Lahan di perkotaan yang digunakan untuk kegiatan industri dan perdagangan memiliki nilai pasar yang tertinggi karena di tempat tersebut terletak tempat tinggal dan sumber penghidupan manusia yang paling efisien dan memberikan nilai produksi yang tertinggi. Para pemilik sumberdaya lahan cenderung menggunakan lahan untuk tujuan-tujuan yang memberikan harapan untuk diperolehnya penghasilan yang tertinggi. Mereka akan menggunakan lahannya sesuai dengan konsep penggunaan yang tertinggi dan terbaik. Konsep ini memperhitungkan semua faktor yang mempengaruhi kemampuan lahan, seperti aksebilitas serta kualitas sumberdaya lahan dan lingkungan. Penggunaan yang terbaik dan tertinggi biasanya untuk daerah industri dan perdagangan, menyusul untuk daerah permukiman, kemudian untuk daerah pertanian, dan yang terakhir untuk ladang penggembalaan dan daerah liar yang tidak ditanami (Suparmoko, 1989).
Menurut Hardjowigeno dalam Akib (2002), lahan paling sedikit mempunyai tiga jenis nilai dalam ekonomi lahan, yaitu :
1.      Ricardian Rent, nilai lahan yang berkaitan dengan sifat dan kualitas tanah
2.      Locational Rent, nilai lahansehubungan dengan sifat lokasi relatif dari lahan
3.      Enviromental Rent, sifat tanah sebagai komponen utama ekosistem
Menurut Barlowe (1978) nilai ekonomi lahan dapat dibedakan menjadi
dua yaitu :
1.      Sewa Lahan (contract rent) sebagai pembayaran dari penyewa kepada pemilik dimana pemilik melakukan kontrak sewa dalam jangka waktu tertentu.
2.      Keuntungan usaha (economic rent atau land rent) yang merupakan surplus pendapatan di atas biaya produksi atau harga input lahan yang memungkinkan faktor produksi lahan dapat dimanfaatkan dalam proses produksi.
Lahan yang lokasinya dekat pasar oleh masyarakat digunakan untuk daerah pusat kegiatan ekonomi yang akan memberikan pendapatan dan kapasitas sewa yang tinggi untuk berbagai alternatif penggunaan, seperti untuk industriindustri atau kegiatan lain yang lebih menguntungkan. Bila mekanisme pasar terus berlangsung, maka penggunaan lahan yang mempunyai land rent yang lebih besar relatif mudah menduduki lokasi utama dan menekan serta menggantikan posisi penggunaan lahan yang mempunyai land rent yang lebih kecil. Secara umum besaran land rent dari berbagai kegiatan dapat diurutkan sebagai berikut : Industri > Perdagangan > Permukiman > Pertanian Intensif > Pertanian Ekstensif (Barlowe, 1978). Hal ini dapat disimpulkan bahwa sektor-sektor yang komersial dan strategis mempunyai land rent yang tinggi. Sehingga sektor-sektor tersebut berada di kawasan strategis.

Menurut Mubyarto (1985), faktor-faktor yang mempengaruhi land rent adalah :
1.      Perbedaan kesuburan tanah
2.      Perbedaan jarak dari pasar
3.      Perbedaan biaya produksi
4.      Perbedaan lahan yang terbatas (scarsity of land) sehubungan dengan kondisi lingkungan lahan tersebut.       
Adanya kelangkaan sumberdaya lahan menyebabkan lahan memiliki nilai yang semakin tinggi. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan konsep sewa ekonomi lahan (land rent) yang merupakan konsep penting dalam teori ekonomi sumberdaya lahan. Ada dua aspek penting yang menentukan nilai ekonomi lahan, yaitu faktor kesuburan lahan dan jarak lahan tersebut dari pusat fasilitas. Terkait dengan aspek-aspek tersebut, ada beberapa ahli yang mengemukakan teori sewa ekonomi lahan antara lain :
1) Teori Ricardian Rent
David Ricardo dalam Suparmoko (1989) mengemukakan bahwa sewa tanah dapat didefinisikan sebagai surplus ekonomi atas tanah tersebut. Artinya, keuntungan yang didapat atas dasar produksi dari tanah tersebut setelah dikurangi biaya. Adanya perbedaan surplus ekonomi yang didapat pada suatu tanah dikarenakan perbedaan tingkat kesuburan. Andaikan ada tiga jenis lahan dengan tingkat kesuburan yang berbeda dipergunakan untuk memproduksi komoditas yang sama dan menggunakan faktor-faktor lain yang sama. Menurut teori ini, karena perbedaan kesuburan lahan, maka pada tingkat harga output dan input yang sama akan diperoleh surplus yang berbeda seperti dijelaskan pada Gambar 1.
 







2) Teori Lokasi Von Thunen
Berdasarkan teori lokasi Von Thunen dalam Suparmoko (1989), bahwa surplus ekonomi suatu lahan banyak ditentukan oleh lokasi ekonomi (jaraknya ke kota). Menurut Von Thunen, bahwa biaya transportasi dari lokasi suatu lahan ke kota (pasar) merupakan input produksi yang penting, makin dekat lokasi suatu lahan ke kota maka makin tinggi aksesibilitasnya atau biaya transport makin rendah, oleh karena itu sewa lahan akan semakin mahal berbanding terbalik dengan jarak. Semakin jauh jarak ke pusat pasar maka biaya transportasi semakin mahal sehingga land rent semakin turun sejalan dengan semakin meningkatnya biaya transportasi. Hal ini dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 2, misalkan pada jarak 0 km (tepat di lokasi pasar) biaya transportasi tidak ada, maka biaya total produksi sebesar OC (land rent tinggi), kemudian pada jarak OM biaya transportasi meningkat menjadi BA sehingga biaya total produksi menjadi MA, sehingga land rent-nya menjadi lebih rendah. Pada jarak OK biaya transportasi sebesar UT, sehingga biaya total produksi sebesar KT, pada kondisi demikian tidak mendapatkan surplus. Oleh karena itu land rent berbanding terbalik dengan jarak, semakin besar jarak maka land rent semakin kecil.












Faktor yang mempengaruhi kelangkaan adalah
1.      Keterbasan sumber daya
2.      Perbedaan letak geografis
3.      Pertambahan jumlah penduduk
4.      Keterbatasan jumlah produksi
5.      Bencana alam
6.      Kemajuan peradaban
2.4 Konsep Dasar Ekonomi Lahan
Lahan mempunyai tempat yang khusus dalam kelompok sumber daya, karena lahan diperlukan dalam semua aspek kehidupan manusia dan lahan juga menjadi faktor utama dalam mempengaruhi sumber daya alam lainnya. Sebagai sumber daya, lahan mempunyai karakteristik spesial dalam alokasinya. Banyak faktor yang mempengaruhi nilai sebidang lahan seperti topografi, kesuburan, dan terutama yang membedakannya dengan sumber daya lainnya adalah lokasinya yang tertentu. Lahan tidak bisa dipindah-pindahkan. Jika dalam Ilmu Ekonomi umumnya faktor produksi dikelompokkan hanya menjadi tenaga kerja dan modal, dalam Ilmu Ekonomi Pertanian, lahan yang juga masuk katergori modal, disebut secara khusus karena sifat keterikatannya dengan lokasi.
Perhatian kita diarahkan pada empat konsep dasar dari ekonomi lahan sebagai berikut: (a) konsep ekonomi tentang lahan dan sumber daya lahan, (b) jenis penggunaan lahan, (c) konsep kapasitas guna lahan, dan (d) konsep penggunaan terbaik.
 a. Lahan dan Sumber Daya Lahan
Istilah lahan umumnya berarti bagian dari permukaan bumi. Dari sudut pandang hukum, lahan berarti sebagian dari permukaan bumi pada mana hak pemilikan berlaku. Hak pemilikan di sini tidak hanya berlaku bagi lahan saja tapi juga bagi yang ada di atasnya, baik yang disediakan oleh alam maupun buatan, dan di bawahnya. Dari sudut pandang ekonomi, lahan dapat diartikan sebagai keseluruhan sumber daya baik yang bersifat alami maupun buatan yang terkait dengan sebidang permukaan bumi. Ilmu ekonomi juga sering merujuk lahan bersama-sama dengan tenaga kerja, modal dan pengelolaan sebagai empat faktor produksi dasar. Dalam pengertian ini, lahan diartikan sebagai sumber daya alami yang digunakan dalam proses produksi dalam menghasilkan pangan, serat, bahan bangunan, bahan tambang atau bahan mentah yang diperlukan dalam kehidupan modern.
 b. Jenis Penggunaan Lahan
Jenis penggunaan lahan adalah kategori penggunaan lahan dari sudut pandang kepentingan dan manfaatnya bagi manusia. Secara umum, jenis penggunaan lahan dapat berupa: (1) lahan pemukiman, (2) lahan komersial dan industri, (3) lahan pertanian, (4) padang penggembalaan, (5) hutan, (6) lahan tambang, (7) transportasi dan pelayanan public, dan (8) lahan tandus dan tidak dimanfaatkan.
 c. Kapasitas Guna Lahan
Konsep dari kapasitas guna lahan merujuk pada kemampuan relatif dari sebidang lahan dalam memberikan hasil atau kepuasan di atas biaya penggunaannya. Konsep ini dapat diterapkan pada produktivitas lahan ketika lahan tersebut digunakan pada suatu waktu tertentu dengan tingkat teknologi dan kondisi produksi yang tertentu pula. Konsep ini merupakan ukuran yang umum digunakan untuk mengukur kualitas sebidang lahan. Misalkan tiga bidang lahan yang ukurannya sama dan digunakan untuk hal yang sama, jika masing-masing menghasilkan pendapatan bersih Rp 50, Rp 100 dan Rp 30, maka bidang lahan yang kedua mempunyai kapasitas guna yang paling tinggi.
Kapasitas guna lahan mengandung dua komponen utama yakni: (1) aksesibilitas, dan (2) kualitas sumber daya. Aksesibilitas berkaitan dengan lokasi dari lahan terhadap pasar dan fasilitas transportasi, serta lokasinya terhadap tempat-tempat penting lainnya. Juga berkaitan dengan biaya transporasi dan komunikasi dan waktu tempuh.
Kualitas sumber daya berkaitan dengan kemampuan relatif dari lahan dalam hal menghasilkan produk yang diinginkan, pendapatan, atau kepuasan. Untuk lahan pertanian, kualitas lahan dipandang dari sudut kesuburannya.

Kualitas lahan juga berkaitan dengan faktor lingkungan lainnya seperti kemudahan untuk memperoleh air irigasi, hujan, suhu, kecepatan angin dan frekuensinya terkena badai.
d. Penggunaan Tertinggi dan Terbaik
Kebanyakan sebidang lahan bisa digunakan untuk berbagai jenis penggunaan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Sebidang lahan bisa digunakan untuk lokasi bisnis, pemukiman, pertanian, hutan, dll. Pemilik lahan dapat menggunakan lahannya bagi penggunaan yang mungkin. Akan tetapi, dari sudut pandang ekonomi, pemilik lahan cenderung menggunakan lahannya pada penggunaan yang diperkirakan akan memberikan pendapatan yang paling tinggi. Sehubungan dengan itu, lahan cenderung dialokasikan menurut konsep penggunaan tertinggi dan terbaik.
Dalam dunia modern sekarang ini, penggunaan lahan untuk komersial dan industri akan memberikan pendapatan tertinggi. Pemukiman merupakan penggunaan lahan tertinggi berikutnya, kemudian lahan pertanian, dan hutan serta padang penggembalaan. Oleh karena itu, apabila kita memperhatikan pola penggunaan lahan dari sudut jaraknya dari pusat kota atau pasar, maka pola penggunaan akan terlihat seperti tadi.
Secara grafik, konsep ini dapat digambarkan dalam kurva fungsi tawar sewa lahan (bid rent function) seperti digambarkan dalam Gambar 8.1. Sumbu mendatar menunjukkan jarak lokasi lahan dari pusat kegiatan atau pasar, sedangkan sumbu vertikal menunjukkan nilai sewa. Seperti sudah dijelaskan di atas, semakin dekat dengan pusat kegiatan, nilai tawar untuk penggunaan komersial dan industri lebih tinggi daripada nilai tawar penggunaan lainnya. Ketika jarak semakin jauh, pada satu titik nilai tawar untuk pemukiman melebihi untuk penggunaan komersial dan industri, sehingga akhirnya lahan yang paling jauh hanya cocok untuk penggunaan yang nilai tawarnya paling rendah. Nilai tawar untuk sebuah penggunaan bisa bergeser ke kanan-atas atau naik jika terdapat perubahan penilaian konsumen atas satu penggunaan tertentu.
Misalnya ketika masyarakat lebih menyenangi rekreasi dan pemandangan alam, maka nilai tawar sewa untuk penggunaan ini menjadi naik dan mungkin dapat mengalahkan nilai tawar untuk pemukiman untuk suatu lokasi tertentu.
 









2.5 Penawaran dan Permintaan Lahan
Dalam pengertian lahan sebagai bagian dari permukaan bumi, luas lahan bersifat tetap. Dalam konteks ini, lahan dapat dianggap sebagai sumber daya dengan jumlah cadangan (stok) yang tetap. Akan tetapi, berbeda dengan sumber daya dapat habis atau takterbarukan lainnya, penggunaan lahan tidak menghabiskan cadangan lahan. Ini berbeda dengan minyak bumi, misalnya, penggunaan minyak bumi dari tahun ke tahun pada akhirnya akan menghabiskan cadangan minyak bumi. Konsep ini berkaitan dengan konsep ketersediaan lahan secara fisik.
Dari sudut pandang ekonomi, kurva penawaran lahan seperti kurva penawaran barang lainnya mempunyai slope yang positif karena berkaitan dengan konsep produktivitas marjinal dari lahan. Berarti dengan naiknya harga, semakin banyak unit (luas) lahan yang mau dijual oleh produsen atau pemilik lahan. Naiknya penawaran lahan bisa berasal dari lahan yang tadinya kurang sesuai untuk sebuah penggunaan tertentu, atau dari alih fungsi lahan dari satu penggunaan lahan ke penggunaan lainnya. Dalam bidang pertanian misalnya, ketika permintaan terhadap lahan pertanian naik (berarti harga per unit lahan naik), lahan-lahan marjinal atau kurang subur yang awalnya tidak digunakan untuk pertanian karena tidak menguntungkan sekarang menjadi menguntungkan digunakan sebagai lahan pertanian. Dalam contoh yang lain, lahan pertanian bisa beralih fungsi menjadi lahan pemukiman karena secara ekonomi lebih menguntungkan bila lahan tersebut digunakan untuk pemukiman.
Permintaan terhadap lahan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti adat dan kebiasaan, pendidikan, budaya, pendapatan, preferensi, tujuan individu dan lain-lain. Akan tetapi, faktor yang paling penting yang mempengaruhi permintaan agregat (pasar) terhadap lahan adalah jumlah penduduk. Penduduk memerlukan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, pemukiman, pangan, serat, dan lain-lain. Semua kebutuhan itu berkaitan dengan penggunaan lahan. Dengan semakin banyaknya penduduk, semakin banyak pemukiman diperlukan, semakin banyak pangan harus diproduksi, semakin banyak fasilitas publik yang harus dibangun, dan semuanya memerlukan lahan. Dengan alasan tadi, permintaan akan lahan untuk masing-masing penggunaan juga semakin tinggi, sehingga konversi lahan dari satu penggunaan ke penggunaan lainnya menjadi hal yang tidak bisa dihindarkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan sebagai berikut :
1.      Kualitas tanah/kesuburan tanah
2.      Lokasi
3.      Pendapatan/  tingkat kesejahteraan
4.      Jumlah penduduk
5.      Perkembangan teknologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi kegunaan/kepuasaan sebagai berikut:
1.      Biaya produksi dan kemudahan akses
2.      Kualitas pelayanan
3.      Kebutuhan dan keinginan (peruntukkan)
4.      Kualitas produk yang di hasilkan
Faktor-faktor yang mempengaruhi transferbility antara lain Ketersedian infrastruktur, Ukuran/luas tanah, Prospek perkembangan wilayah Status penguasaan tanah dan Kemudahan akses.

BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Lahan dapat diartikan sebagai lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, dan vegetasi, serta benda yang ada di atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan termasuk di dalamnya hasil kegiatan manusia di masa lampau dan sekarang, seperti reklamasi laut, pembersihan vegetasi, dalam hal ini juga mengandung pengertian ruang dan tempat.
Menurut Mubyarto (1985), faktor-faktor yang mempengaruhi land rent adalah :
1.      Perbedaan kesuburan tanah
2.      Perbedaan jarak dari pasar
3.      Perbedaan biaya produksi
4.      Perbedaan lahan yang terbatas (scarsity of land) sehubungan dengan kondisi lingkungan lahan tersebut
Jenis penggunaan lahan adalah kategori penggunaan lahan dari sudut pandang kepentingan dan manfaatnya bagi manusia. Secara umum, jenis penggunaan lahan dapat berupa: (1) lahan pemukiman, (2) lahan komersial dan industri, (3) lahan pertanian, (4) padang penggembalaan, (5) hutan, (6) lahan tambang, (7) transportasi dan pelayanan public, dan (8) lahan tandus dan tidak dimanfaatkan.
3.2    Saran

Dalam penggunaan lahan atau  sewa lahan seharusnya kita memperhatikan  kesuburan tanah atau kualitas tanah supaya dalam produktivitas akan di capai dengan maksimal khususnya dalam bidang pertanian. Bukan kualitas lahan saja di perhatikan tapi kita juga harus perhatikan  transportasinya, infrastrukturnya dll, supaya dalam melakukan  transportasi ke pasar dalam berjalan dengan baik tanpa merusak tanaman hasil panen terutama tanaman yang mudah rusak harus di perhatikan infrastruktur.

DAFTAR PUSTAKA
Akib, Novi Narilla. 2002. Studi Keterkaitan Antara Nilai Manfaat Lahan (Land Rent) dan Konversi Lahan Pertanian di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok. Tesis. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Kurniawati, Yoyoh. 2005. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian ke  Non Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap daya dukung Lahan di  Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung. Tesis. Program Pascasarjana,  Institut Pertanian Bogor.
Mubyarto. 1977. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta
Suparmoko. 1989. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan: Suatu Pendekatan Teoritis. PAU-UGM. Yogyakarta

ANALISIS KREDIT AGRIBISNIS


                                                                   EKONOMI LAHAN

                                
(337 G3 223)

Description: unhas berwarna.bmp 
OLEH :

MUSLIMIN               G211 12 012



PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015


3 komentar:

  1. Informasi bagus di sini, saya ingin berbagi dengan Anda semua pengalaman saya mencoba mendapatkan pinjaman untuk memperluas Bisnis Pakaian saya di Malaysia. Sangat sulit pada bisnis saya turun karena penyakit kecil saya waktu singkat maka ketika saya sembuh saya membutuhkan dana untuk mengaturnya lagi bagi saya untuk memulai jadi saya bertemu Mr Benjamin seorang petugas konsultan pinjaman di Le_Meridian Funding Service. Dia bertanya saya tentang proyek bisnis saya dan saya katakan kepadanya saya sudah memiliki One dan saya hanya perlu pinjaman 200.000,00 USD dia memberi saya formulir untuk diisi dan saya juga dia bertanya kepada saya tentang ID Valid saya dalam beberapa hari. Mereka melakukan transfer dan pinjaman saya diberikan . Saya benar-benar ingin menghargai upaya di sana juga mencoba untuk memberikan ini kepada siapa pun yang mencari pinjaman bisnis atau masalah keuangan lainnya untuk Menghubungi Layanan Pendanaan Le_Meridian Di Email: lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. Ia juga tersedia di WhatsApp Contact: +1 -9893943740.

    BalasHapus
  2. Halo semuanya
    Nama saya JOSEPHINE JUMAWAN CABALLO, saya tinggal di orion bataan, phillipine. Saya ingin berterima kasih kepada ibu yang baik KARINA ROLAND karena telah membantu saya mendapatkan pinjaman yang baik setelah saya mengalami pinjaman pinjaman online palsu yang menipu saya untuk mendapatkan uang tanpa memberikan pinjaman, saya membutuhkan pinjaman selama 2 tahun yang lalu untuk memulai bisnis saya sendiri di kota orion bataan tempat saya tinggal dan saya jatuh ke tangan perusahaan palsu di dubai yang menipu saya dan tidak menawarkan saya pinjaman. dan saya sangat Frustrasted karena saya kehilangan semua uang saya ke perusahaan palsu di dubai, karena saya berutang bank dan teman-teman saya dan saya tidak punya apa-apa untuk dijalankan, pada hari yang sangat setia teman saya memanggil susan Ramirez setelah membaca kesaksiannya tentang bagaimana dia mendapat pinjaman dari Mrs. KARINA ROLAND LOAN COMPANY, jadi saya terpaksa menghubungi Susan Ramirez dan dia mengatakan kepada saya dan meyakinkan saya untuk menghubungi Mrs. KARINA ROLAND bahwa dia adalah ibu yang baik dan saya dipaksa untuk bersikap berani dan saya menghubungi Mrs. KARINA ROLAND dan saya terkejut dengan pinjaman saya yang diproses dan diteruskan dan dalam waktu 6 jam pinjaman saya ditransfer ke akun saya dan saya sangat terkejut bahwa ini adalah keajaiban dan saya harus memberikan informasi tentang kerja yang baik dari Ny. KARINA ROLAND jadi saya menyarankan semua orang yang membutuhkan pinjaman untuk menghubungi email Mrs. KARINA ROLAND LOAN COMPANY: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau whatsapp hanya +1 (585) 708-3478 dan saya menjamin Anda bahwa Anda akan memberikan informasi seperti yang saya miliki selesai dan Anda juga dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut tentang Mrs.karina Roland email saya: (josephinejumawancaballo@gmail.com) semoga Tuhan terus memberkati dan mencintai ibu KARINA ROLAND untuk mengubah kehidupan finansial saya.

    BalasHapus
  3. Salam ..... Harap Anda semua harus membaca apa yang saya katakan ....
    Biarkan saya perkenalkan dulu diri saya, Nama saya Adhityas Kripsiani, saya berasal dari kota Bandung, saya bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan di Yogyakarta.

    Keinginan saya dan impian tertinggi saya adalah ingin memiliki bisnis atau toko sendiri, tetapi jika Anda hanya mengandalkan gaji Anda, mungkin butuh waktu yang sangat lama di mana biaya sewa dan anak-anak yang telah terakumulasi hanya akan lebih sulit dan jeritan panjang tidak akan terwujud
    Saya mencoba "membuka internet dan saya melihat tulisan orang-orang sukses yang dibantu oleh seorang ulama dari sana saya mencoba untuk menghubunginya, pada awalnya saya terus mengirim sms sampai saya mendapat balasan dari perusahaan yang merupakan awal kesuksesan saya. Jika Anda ingintoget cara mudah untuk SOLUSI MUDAH, CEPAT MEMBAYAR HUTANG ANDA, DAN MASALAH EKONOMI LAINNYA, TANPA KEBUTUHAN RITUAL, CEPAT DLL. melalui bantuan dalam menarik lebih banyak dana oleh ulama di kepala sekolah asrama shohibul Qur'an, dan akhirnya saya mencoba menghubungi Perusahaan Pinjaman Rebacca Alma dengan kompensasi yang sama untuk impian saya dan untuk membayar utang, terima kasih Tuhan kepada Tuhan yang maha kuasa melalui bantuannya. Sekarang saya membuka usaha distribusi di Bandung.
    Sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Irlina Tuty Sartika untuk merujuk saya ke perusahaan pinjaman tempat saya mencapai impian saya sekarang.
    Hubungi ibu yang baik REBACCA ALMA LOAN COMPANY melalui emailnya rebaccaalmaloancompany@gmail.com. Silakan untuk penjelasan lebih rinci. Anda juga dapat menghubunginya melalui Whatsapp +14052595662
    Anda mungkin ingin mengajukan pertanyaan, hubungi saya melalui email saya adhityaskripsiani@gmail.com.

    Anda juga dapat menghubungi wanita yang merujuk saya ke perusahaan pinjaman yang sah ini Mrs. irlinatutysartika15@gmail.com
    Anda tidak perlu ragu atau tertipu dan dikejar-kejar oleh hutang lagi, sekarang saya membagikan pengalaman yang saya rasakan dan buktikan. Semoga bermanfaat.

    BalasHapus