BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang
mempunyai lahan pertanian yang membentang luas disertai dengan tanahnya yang
subur sehinga dahulu Indonesia disebut negara agraris namun sekarang, lahan
pertanian kita setiap tahunnya terus menyempit sehingga petanipun kian berkurang
dan ini menimbulkan masalah baaru
mengenai pasok persediaan beras di dalam negri yang terbatas di tambah
dengan banyaknya para pengijonan yang menggerogoti petani. Lahan merupakan
sumberdaya alam sebagai wadah dan faktor produksi strategis bagi kegiatan
pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Semua sektor pembangunan
fisik memerlukan lahan, seperti sektor pertanian, kehutanan, permukiman,
industri, pertambangan, dan transportasi.
Tanah merupakan hal penting bagi
kehidupan manusia. Diatas tanah manusia mencari nafkah. Diatas tanah pula
manusia membangun rumah sebagai tempat bernaung dan membangun berbagai bangunan
lainnya untuk perkantoran dan sebagainya. Tanah juga mengandung berbagai macam
kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan manusia. Secara hakiki, makna dan posisi
strategis tanah dalam kehidupan masyarakat Indonesia, tidak saja mengandung
aspek fisik, tetapi juga aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, pertahanan
keamanan dan aspek hukum. Tanah bagi masyarakat memiliki makna multidimensional.
Dari sisi ekonomi, tanah merupakan sarana produksi yang dapat mendatangkan
kesejahteraan. Secara politis tanah dapat menentukan posisi seseorang dalam
pengambilan keputusan masyarakat dan sebagai budaya yang dapat menentukan
tinggi rendahnya status sosial pemiliknya. Aspek tersebut merupakan isu sentral
yang terkait sebagai satu kesatuan yang terintegrasi dalam pengambilan proses
kebijakan hukum pertanahan yang dilakukan pemerintah.
Tanah atau lahan merupakan sumber daya alam yang
berperan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini mengingat tanah atau lahan
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi
manusia. Pemanfaatannya hendaknya dilakukan seoptimal mungkin untuk memenuhi
kebutuhan dan memberikan kenyamanan bagi manusia. Oleh karena itu dalam makalah
ini akan membahas tentang pemanfaatan dan nilai ekonomi lahan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, adapun masalah yang muncul adalah sebagai berikut:
1.
Pengertian Sumberdaya Lahan?
2.
Bagaimana penggunaaan Lahan?
3.
Bagaimana Nilai Ekonomi
Lahan (Land Rent)?
4.
Bagaimana Konsep Dasar
Ekonomi Lahan?
5.
Faktor-faktor Mempengaruhi
Penawaran dan Permintaan Lahan (Land Rent)
1.3 Tujuan
Tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui Pengertian
Sumberdaya Lahan?
2.
Untuk mengetahui
jenis-jenis penggunaaan Lahan?
3.
Untuk mengetahui Nilai
Ekonomi Lahan (Land Rent)?
4.
Bagaimana Konsep Dasar
Ekonomi Lahan?
5.
Untuk mengetahui
Faktor-faktor Mempengaruhi Penawaran dan Permintaan Lahan (Land Rent)
1.4 Manfaat
1.
Memberikan wawasan, pengetahuan, dan
pemahaman mengenai nilai ekonomi lahan dan sewa lahan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Sumberdaya
Lahan
Lahan merupakan sumberdaya, wadah, dan faktor
produksi strategis bagi pembangunan untuk meningkatkan kesejateraan manusia.
Menurut Sitorus dalam Kurniawati (2005), sumberdaya lahan adalah bagian dari
bentang lahan (land scape) yang mencakup pengertian lingkungan
fisik termasuk iklim, topografi/relief, hidrologi, termasuk keadaan vegetasi
alami yang semuanya secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan
lahan. Menurut Arsyad dalam Kurniawati (2005), lahan dapat diartikan sebagai
lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, dan vegetasi, serta
benda yang ada di atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan
termasuk di dalamnya hasil kegiatan manusia di masa lampau dan sekarang,
seperti reklamasi laut, pembersihan vegetasi, dalam hal ini juga mengandung
pengertian ruang dan tempat.
2.2 Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan merupakan setiap bentuk campur
tangan manusia terhadap sumberdaya lahan baik yang bersifat menetap (permanen)
maupun daur (siklus) yang bertujuan memenuhi kebutuhan hidupnya baik materil
maupun spriritual (Priatmono dalam Sari, 2004). Penggunaan lahan pada umumnya
tergantung pada kemampuan lahan dan pada lokasi lahan. Untuk aktivitas
pertanian, penggunaan lahan tergantung pada kelas kemampuan lahan yang
dicirikan oleh adanya perbedaan atas sifat-sifat yang merupakan penghambat bagi
penggunaannya seperti tekstur tanah, lereng permukaan tanah, kemampuan menahan
air, dan tingkat erosi yang telah terjadi. Penggunaan-penggunaan lahan juga
tergantung pada lokasi khususnya untuk daerah-daerah permukiman, untuk
lokasi-lokasi industri, maupun untuk daerah-daerah rekreasi (Suparmoko, 1989).
Penggunaan lahan yang paling luas adalah untuk
sektor pertanian yang meliputi penggunaan untuk pertanian tanaman pangan,
pertanian tanaman keras, untuk kehutanan, maupun untuk ladang pengembalaan dan
perikanan. Tetapi
untuk daerah kota, penggunaan lahan yang utama adalah untuk permukiman, industri, serta perdagangan. Penggunan lahan untuk rekreasi juga menempati urutan yang tinggi karena meliputi pantai, pegunungan, dan danau (Suparmoko, 1989).
untuk daerah kota, penggunaan lahan yang utama adalah untuk permukiman, industri, serta perdagangan. Penggunan lahan untuk rekreasi juga menempati urutan yang tinggi karena meliputi pantai, pegunungan, dan danau (Suparmoko, 1989).
Menurut Harsono dalam Akib (2002), Penggunaan lahan
secara garis besar dibedakan menjadi dua golongan :
1. Dalam
kaitannya dengan pemanfaatan potensi alaminya, seperti kesuburan tanah,
kandungan mineral, atau terdapatnya endapan bahan galian pertambangan di bawah
permukaannya.
2. Penggunaan
tanah dalam kaitannya dengan pemanfaatannya sebagai ruang pembangunan yang
secara tidak langsung tidak memanfaatkan potensi alami dari tanah, tetapi lebih
ditentukan oleh adanya hubungan-hubungan antara tata ruang dengan
penggunaan-penggunaan lain yang telah ada, diantaranya ketersediaan prasarana
dan fasilitas umum lainnya.
2.3 Nilai Ekonomi Lahan
(Land Rent)
Lahan memiliki nilai ekonomi dan nilai pasar yang
berbeda-beda. Lahan di perkotaan yang digunakan untuk kegiatan industri dan
perdagangan memiliki nilai pasar yang tertinggi karena di tempat tersebut
terletak tempat tinggal dan sumber penghidupan manusia yang paling efisien dan
memberikan nilai produksi yang tertinggi. Para pemilik sumberdaya lahan
cenderung menggunakan lahan untuk tujuan-tujuan yang memberikan harapan untuk
diperolehnya penghasilan yang tertinggi. Mereka akan menggunakan lahannya
sesuai dengan konsep penggunaan yang tertinggi dan terbaik. Konsep ini
memperhitungkan semua faktor yang mempengaruhi kemampuan lahan, seperti
aksebilitas serta kualitas sumberdaya lahan dan lingkungan. Penggunaan yang
terbaik dan tertinggi biasanya untuk daerah industri dan perdagangan, menyusul
untuk daerah permukiman, kemudian untuk daerah pertanian, dan yang terakhir
untuk ladang penggembalaan dan daerah liar yang tidak ditanami (Suparmoko,
1989).
Menurut Hardjowigeno dalam Akib (2002), lahan paling
sedikit mempunyai tiga jenis nilai dalam ekonomi lahan, yaitu :
1. Ricardian
Rent,
nilai lahan yang berkaitan dengan sifat dan kualitas tanah
2. Locational
Rent,
nilai lahansehubungan dengan sifat lokasi relatif dari lahan
3. Enviromental
Rent,
sifat tanah sebagai komponen utama ekosistem
Menurut Barlowe (1978) nilai ekonomi lahan dapat
dibedakan menjadi
dua
yaitu :
1. Sewa
Lahan (contract rent) sebagai pembayaran dari penyewa kepada pemilik dimana
pemilik melakukan kontrak sewa dalam jangka waktu tertentu.
2. Keuntungan
usaha (economic rent atau land rent) yang merupakan surplus pendapatan
di atas biaya produksi atau harga input lahan yang memungkinkan faktor produksi
lahan dapat dimanfaatkan dalam proses produksi.
Lahan yang lokasinya dekat pasar oleh masyarakat
digunakan untuk daerah pusat kegiatan ekonomi yang akan memberikan pendapatan
dan kapasitas sewa yang tinggi untuk berbagai alternatif penggunaan, seperti
untuk industriindustri atau kegiatan lain yang lebih menguntungkan. Bila
mekanisme pasar terus berlangsung, maka penggunaan lahan yang mempunyai land
rent yang lebih besar relatif mudah menduduki lokasi utama dan menekan
serta menggantikan posisi penggunaan lahan yang mempunyai land rent yang
lebih kecil. Secara umum besaran land rent dari berbagai kegiatan dapat
diurutkan sebagai berikut : Industri > Perdagangan > Permukiman >
Pertanian Intensif > Pertanian Ekstensif (Barlowe, 1978). Hal ini dapat
disimpulkan bahwa sektor-sektor yang komersial dan strategis mempunyai land
rent yang tinggi. Sehingga sektor-sektor tersebut berada di kawasan
strategis.
Menurut Mubyarto (1985), faktor-faktor yang
mempengaruhi land rent adalah :
1.
Perbedaan kesuburan tanah
2.
Perbedaan jarak dari pasar
3.
Perbedaan biaya produksi
4. Perbedaan
lahan yang terbatas (scarsity of land) sehubungan dengan kondisi lingkungan
lahan tersebut.
Adanya kelangkaan sumberdaya lahan menyebabkan lahan
memiliki nilai yang semakin tinggi. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan konsep
sewa ekonomi lahan (land rent) yang merupakan konsep penting dalam teori
ekonomi sumberdaya lahan. Ada dua aspek penting yang menentukan nilai ekonomi
lahan, yaitu faktor kesuburan lahan dan jarak lahan tersebut dari pusat
fasilitas. Terkait dengan aspek-aspek tersebut, ada beberapa ahli yang
mengemukakan teori sewa ekonomi lahan antara lain :
1)
Teori Ricardian Rent
David Ricardo dalam Suparmoko (1989) mengemukakan
bahwa sewa tanah dapat didefinisikan sebagai surplus ekonomi atas tanah
tersebut. Artinya, keuntungan yang didapat atas dasar produksi dari tanah
tersebut setelah dikurangi biaya. Adanya perbedaan surplus ekonomi yang didapat
pada suatu tanah dikarenakan perbedaan tingkat kesuburan. Andaikan ada tiga
jenis lahan dengan tingkat kesuburan yang berbeda dipergunakan untuk
memproduksi komoditas yang sama dan menggunakan faktor-faktor lain yang sama.
Menurut teori ini, karena perbedaan kesuburan lahan, maka pada tingkat harga output
dan input yang sama akan diperoleh surplus yang berbeda seperti
dijelaskan pada Gambar 1.
2)
Teori Lokasi Von Thunen
Faktor yang
mempengaruhi kelangkaan adalah
1. Keterbasan
sumber daya
2. Perbedaan
letak geografis
3. Pertambahan
jumlah penduduk
4. Keterbatasan
jumlah produksi
5. Bencana
alam
6. Kemajuan
peradaban
2.4 Konsep Dasar Ekonomi Lahan
Lahan mempunyai tempat yang
khusus dalam kelompok sumber daya, karena lahan diperlukan dalam semua aspek
kehidupan manusia dan lahan juga menjadi faktor utama dalam mempengaruhi sumber
daya alam lainnya. Sebagai sumber daya, lahan mempunyai karakteristik spesial
dalam alokasinya. Banyak faktor yang mempengaruhi nilai sebidang lahan seperti
topografi, kesuburan, dan terutama yang membedakannya dengan sumber daya
lainnya adalah lokasinya yang tertentu. Lahan tidak bisa dipindah-pindahkan.
Jika dalam Ilmu Ekonomi umumnya faktor produksi dikelompokkan hanya menjadi
tenaga kerja dan modal, dalam Ilmu Ekonomi Pertanian, lahan yang juga masuk
katergori modal, disebut secara khusus karena sifat keterikatannya dengan
lokasi.
Perhatian kita diarahkan pada empat konsep dasar
dari ekonomi lahan sebagai berikut: (a) konsep ekonomi tentang lahan dan sumber
daya lahan, (b) jenis penggunaan lahan, (c) konsep kapasitas guna lahan, dan
(d) konsep penggunaan terbaik.
a. Lahan dan Sumber Daya Lahan
Istilah lahan umumnya berarti bagian dari permukaan
bumi. Dari sudut pandang hukum, lahan berarti sebagian dari permukaan bumi pada
mana hak pemilikan berlaku. Hak pemilikan di sini tidak hanya berlaku bagi
lahan saja tapi juga bagi yang ada di atasnya, baik yang disediakan oleh alam
maupun buatan, dan di bawahnya. Dari sudut pandang ekonomi, lahan dapat
diartikan sebagai keseluruhan sumber daya baik yang bersifat alami maupun
buatan yang terkait dengan sebidang permukaan bumi. Ilmu ekonomi juga sering merujuk
lahan bersama-sama dengan tenaga kerja, modal dan pengelolaan sebagai empat
faktor produksi dasar. Dalam pengertian ini, lahan diartikan sebagai sumber
daya alami yang digunakan dalam proses produksi dalam menghasilkan pangan,
serat, bahan bangunan, bahan tambang atau bahan mentah yang diperlukan dalam
kehidupan modern.
b. Jenis Penggunaan Lahan
Jenis penggunaan lahan adalah kategori penggunaan
lahan dari sudut pandang kepentingan dan manfaatnya bagi manusia. Secara umum,
jenis penggunaan lahan dapat berupa: (1) lahan pemukiman, (2) lahan komersial
dan industri, (3) lahan pertanian, (4) padang penggembalaan, (5) hutan, (6)
lahan tambang, (7) transportasi dan pelayanan public, dan (8) lahan tandus dan
tidak dimanfaatkan.
c. Kapasitas Guna Lahan
Konsep dari kapasitas guna lahan merujuk pada
kemampuan relatif dari sebidang lahan dalam memberikan hasil atau kepuasan di
atas biaya penggunaannya. Konsep ini dapat diterapkan pada produktivitas lahan
ketika lahan tersebut digunakan pada suatu waktu tertentu dengan tingkat
teknologi dan kondisi produksi yang tertentu pula. Konsep ini merupakan ukuran
yang umum digunakan untuk mengukur kualitas sebidang lahan. Misalkan tiga
bidang lahan yang ukurannya sama dan digunakan untuk hal yang sama, jika
masing-masing menghasilkan pendapatan bersih Rp 50, Rp 100 dan Rp 30, maka
bidang lahan yang kedua mempunyai kapasitas guna yang paling tinggi.
Kapasitas guna lahan mengandung dua komponen utama
yakni: (1) aksesibilitas, dan (2) kualitas sumber daya. Aksesibilitas berkaitan
dengan lokasi dari lahan terhadap pasar dan fasilitas transportasi, serta
lokasinya terhadap tempat-tempat penting lainnya. Juga berkaitan dengan biaya
transporasi dan komunikasi dan waktu tempuh.
Kualitas sumber daya berkaitan dengan kemampuan
relatif dari lahan dalam hal menghasilkan produk yang diinginkan, pendapatan,
atau kepuasan. Untuk lahan pertanian, kualitas lahan dipandang dari sudut
kesuburannya.
Kualitas lahan juga berkaitan dengan faktor lingkungan lainnya seperti kemudahan untuk memperoleh air irigasi, hujan, suhu, kecepatan angin dan frekuensinya terkena badai.
Kualitas lahan juga berkaitan dengan faktor lingkungan lainnya seperti kemudahan untuk memperoleh air irigasi, hujan, suhu, kecepatan angin dan frekuensinya terkena badai.
d.
Penggunaan Tertinggi dan Terbaik
Kebanyakan sebidang lahan bisa
digunakan untuk berbagai jenis penggunaan seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Sebidang lahan bisa digunakan untuk lokasi bisnis, pemukiman,
pertanian, hutan, dll. Pemilik lahan dapat menggunakan lahannya bagi penggunaan
yang mungkin. Akan tetapi, dari sudut pandang ekonomi, pemilik lahan cenderung
menggunakan lahannya pada penggunaan yang diperkirakan akan memberikan
pendapatan yang paling tinggi. Sehubungan dengan itu, lahan cenderung
dialokasikan menurut konsep penggunaan tertinggi dan terbaik.
Dalam dunia modern sekarang ini, penggunaan lahan
untuk komersial dan industri akan memberikan pendapatan tertinggi. Pemukiman
merupakan penggunaan lahan tertinggi berikutnya, kemudian lahan pertanian, dan
hutan serta padang penggembalaan. Oleh karena itu, apabila kita memperhatikan
pola penggunaan lahan dari sudut jaraknya dari pusat kota atau pasar, maka pola
penggunaan akan terlihat seperti tadi.
Secara grafik, konsep ini dapat digambarkan dalam
kurva fungsi tawar sewa lahan (bid rent function) seperti digambarkan
dalam Gambar 8.1. Sumbu mendatar menunjukkan jarak lokasi lahan dari pusat
kegiatan atau pasar, sedangkan sumbu vertikal menunjukkan nilai sewa. Seperti
sudah dijelaskan di atas, semakin dekat dengan pusat kegiatan, nilai tawar
untuk penggunaan komersial dan industri lebih tinggi daripada nilai tawar
penggunaan lainnya. Ketika jarak semakin jauh, pada satu titik nilai tawar
untuk pemukiman melebihi untuk penggunaan komersial dan industri, sehingga
akhirnya lahan yang paling jauh hanya cocok untuk penggunaan yang nilai
tawarnya paling rendah. Nilai tawar untuk sebuah penggunaan bisa bergeser ke
kanan-atas atau naik jika terdapat perubahan penilaian konsumen atas satu
penggunaan tertentu.
Misalnya ketika masyarakat lebih menyenangi rekreasi
dan pemandangan alam, maka nilai tawar sewa untuk penggunaan ini menjadi naik
dan mungkin dapat mengalahkan nilai tawar untuk pemukiman untuk suatu lokasi
tertentu.
2.5 Penawaran dan Permintaan
Lahan
Dalam pengertian lahan
sebagai bagian dari permukaan bumi, luas lahan bersifat tetap. Dalam konteks
ini, lahan dapat dianggap sebagai sumber daya dengan jumlah cadangan (stok)
yang tetap. Akan tetapi, berbeda dengan sumber daya dapat habis atau
takterbarukan lainnya, penggunaan lahan tidak menghabiskan cadangan lahan. Ini
berbeda dengan minyak bumi, misalnya, penggunaan minyak bumi dari tahun ke
tahun pada akhirnya akan menghabiskan cadangan minyak bumi. Konsep ini
berkaitan dengan konsep ketersediaan lahan secara fisik.
Dari sudut pandang
ekonomi, kurva penawaran lahan seperti kurva penawaran barang lainnya mempunyai
slope yang positif karena berkaitan dengan konsep produktivitas marjinal dari
lahan. Berarti dengan naiknya harga, semakin banyak unit (luas) lahan yang mau
dijual oleh produsen atau pemilik lahan. Naiknya penawaran lahan bisa berasal
dari lahan yang tadinya kurang sesuai untuk sebuah penggunaan tertentu, atau
dari alih fungsi lahan dari satu penggunaan lahan ke penggunaan lainnya. Dalam
bidang pertanian misalnya, ketika permintaan terhadap lahan pertanian naik
(berarti harga per unit lahan naik), lahan-lahan marjinal atau kurang subur
yang awalnya tidak digunakan untuk pertanian karena tidak menguntungkan
sekarang menjadi menguntungkan digunakan sebagai lahan pertanian. Dalam contoh
yang lain, lahan pertanian bisa beralih fungsi menjadi lahan pemukiman karena
secara ekonomi lebih menguntungkan bila lahan tersebut digunakan untuk
pemukiman.
Permintaan terhadap
lahan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti adat dan kebiasaan, pendidikan,
budaya, pendapatan, preferensi, tujuan individu dan lain-lain. Akan tetapi,
faktor yang paling penting yang mempengaruhi permintaan agregat (pasar)
terhadap lahan adalah jumlah penduduk. Penduduk memerlukan kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi, pemukiman, pangan, serat, dan lain-lain. Semua kebutuhan itu
berkaitan dengan penggunaan lahan. Dengan semakin banyaknya penduduk, semakin
banyak pemukiman diperlukan, semakin banyak pangan harus diproduksi, semakin
banyak fasilitas publik yang harus dibangun, dan semuanya memerlukan lahan.
Dengan alasan tadi, permintaan akan lahan untuk masing-masing penggunaan juga
semakin tinggi, sehingga konversi lahan dari satu penggunaan ke penggunaan
lainnya menjadi hal yang tidak bisa dihindarkan.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan sebagai berikut :
1.
Kualitas tanah/kesuburan tanah
2.
Lokasi
3.
Pendapatan/ tingkat kesejahteraan
4.
Jumlah penduduk
5.
Perkembangan teknologi
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kegunaan/kepuasaan sebagai berikut:
1. Biaya
produksi dan kemudahan akses
2. Kualitas
pelayanan
3. Kebutuhan
dan keinginan (peruntukkan)
4. Kualitas
produk yang di hasilkan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
transferbility antara lain Ketersedian infrastruktur, Ukuran/luas tanah, Prospek
perkembangan wilayah Status penguasaan tanah dan Kemudahan akses.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Lahan dapat diartikan sebagai lingkungan fisik yang
terdiri atas iklim, relief, tanah, dan vegetasi, serta benda yang ada di
atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan termasuk di
dalamnya hasil kegiatan manusia di masa lampau dan sekarang, seperti reklamasi
laut, pembersihan vegetasi, dalam hal ini juga mengandung pengertian ruang dan
tempat.
Menurut Mubyarto (1985), faktor-faktor yang
mempengaruhi land rent adalah :
1.
Perbedaan kesuburan tanah
2.
Perbedaan jarak dari pasar
3.
Perbedaan biaya produksi
4.
Perbedaan lahan yang terbatas (scarsity
of land) sehubungan dengan kondisi lingkungan lahan tersebut
Jenis penggunaan lahan adalah kategori penggunaan
lahan dari sudut pandang kepentingan dan manfaatnya bagi manusia. Secara umum,
jenis penggunaan lahan dapat berupa: (1) lahan pemukiman, (2) lahan komersial
dan industri, (3) lahan pertanian, (4) padang penggembalaan, (5) hutan, (6)
lahan tambang, (7) transportasi dan pelayanan public, dan (8) lahan tandus dan
tidak dimanfaatkan.
3.2
Saran
Dalam penggunaan lahan atau sewa lahan seharusnya kita memperhatikan kesuburan tanah atau kualitas tanah supaya
dalam produktivitas akan di capai dengan maksimal khususnya dalam bidang
pertanian. Bukan kualitas lahan saja di perhatikan tapi kita juga harus
perhatikan transportasinya,
infrastrukturnya dll, supaya dalam melakukan
transportasi ke pasar dalam berjalan dengan baik tanpa merusak tanaman
hasil panen terutama tanaman yang mudah rusak harus di perhatikan
infrastruktur.
DAFTAR
PUSTAKA
Akib,
Novi Narilla. 2002. Studi Keterkaitan Antara Nilai Manfaat Lahan (Land Rent)
dan Konversi Lahan Pertanian di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok. Tesis. Program
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Kurniawati,
Yoyoh. 2005. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian ke Non Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap daya
dukung Lahan di Kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung. Tesis. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Mubyarto. 1977. Pengantar Ekonomi Pertanian.
LP3ES. Jakarta
Suparmoko. 1989. Ekonomi Sumberdaya Alam dan
Lingkungan: Suatu Pendekatan Teoritis. PAU-UGM. Yogyakarta
ANALISIS KREDIT AGRIBISNIS
EKONOMI LAHAN
(337 G3 223)
OLEH :
MUSLIMIN G211 12 012
PROGRAM
STUDI AGRIBISNIS
JURUSAN
SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
Informasi bagus di sini, saya ingin berbagi dengan Anda semua pengalaman saya mencoba mendapatkan pinjaman untuk memperluas Bisnis Pakaian saya di Malaysia. Sangat sulit pada bisnis saya turun karena penyakit kecil saya waktu singkat maka ketika saya sembuh saya membutuhkan dana untuk mengaturnya lagi bagi saya untuk memulai jadi saya bertemu Mr Benjamin seorang petugas konsultan pinjaman di Le_Meridian Funding Service. Dia bertanya saya tentang proyek bisnis saya dan saya katakan kepadanya saya sudah memiliki One dan saya hanya perlu pinjaman 200.000,00 USD dia memberi saya formulir untuk diisi dan saya juga dia bertanya kepada saya tentang ID Valid saya dalam beberapa hari. Mereka melakukan transfer dan pinjaman saya diberikan . Saya benar-benar ingin menghargai upaya di sana juga mencoba untuk memberikan ini kepada siapa pun yang mencari pinjaman bisnis atau masalah keuangan lainnya untuk Menghubungi Layanan Pendanaan Le_Meridian Di Email: lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. Ia juga tersedia di WhatsApp Contact: +1 -9893943740.
BalasHapusHalo semuanya
BalasHapusNama saya JOSEPHINE JUMAWAN CABALLO, saya tinggal di orion bataan, phillipine. Saya ingin berterima kasih kepada ibu yang baik KARINA ROLAND karena telah membantu saya mendapatkan pinjaman yang baik setelah saya mengalami pinjaman pinjaman online palsu yang menipu saya untuk mendapatkan uang tanpa memberikan pinjaman, saya membutuhkan pinjaman selama 2 tahun yang lalu untuk memulai bisnis saya sendiri di kota orion bataan tempat saya tinggal dan saya jatuh ke tangan perusahaan palsu di dubai yang menipu saya dan tidak menawarkan saya pinjaman. dan saya sangat Frustrasted karena saya kehilangan semua uang saya ke perusahaan palsu di dubai, karena saya berutang bank dan teman-teman saya dan saya tidak punya apa-apa untuk dijalankan, pada hari yang sangat setia teman saya memanggil susan Ramirez setelah membaca kesaksiannya tentang bagaimana dia mendapat pinjaman dari Mrs. KARINA ROLAND LOAN COMPANY, jadi saya terpaksa menghubungi Susan Ramirez dan dia mengatakan kepada saya dan meyakinkan saya untuk menghubungi Mrs. KARINA ROLAND bahwa dia adalah ibu yang baik dan saya dipaksa untuk bersikap berani dan saya menghubungi Mrs. KARINA ROLAND dan saya terkejut dengan pinjaman saya yang diproses dan diteruskan dan dalam waktu 6 jam pinjaman saya ditransfer ke akun saya dan saya sangat terkejut bahwa ini adalah keajaiban dan saya harus memberikan informasi tentang kerja yang baik dari Ny. KARINA ROLAND jadi saya menyarankan semua orang yang membutuhkan pinjaman untuk menghubungi email Mrs. KARINA ROLAND LOAN COMPANY: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau whatsapp hanya +1 (585) 708-3478 dan saya menjamin Anda bahwa Anda akan memberikan informasi seperti yang saya miliki selesai dan Anda juga dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut tentang Mrs.karina Roland email saya: (josephinejumawancaballo@gmail.com) semoga Tuhan terus memberkati dan mencintai ibu KARINA ROLAND untuk mengubah kehidupan finansial saya.
Salam ..... Harap Anda semua harus membaca apa yang saya katakan ....
BalasHapusBiarkan saya perkenalkan dulu diri saya, Nama saya Adhityas Kripsiani, saya berasal dari kota Bandung, saya bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan di Yogyakarta.
Keinginan saya dan impian tertinggi saya adalah ingin memiliki bisnis atau toko sendiri, tetapi jika Anda hanya mengandalkan gaji Anda, mungkin butuh waktu yang sangat lama di mana biaya sewa dan anak-anak yang telah terakumulasi hanya akan lebih sulit dan jeritan panjang tidak akan terwujud
Saya mencoba "membuka internet dan saya melihat tulisan orang-orang sukses yang dibantu oleh seorang ulama dari sana saya mencoba untuk menghubunginya, pada awalnya saya terus mengirim sms sampai saya mendapat balasan dari perusahaan yang merupakan awal kesuksesan saya. Jika Anda ingintoget cara mudah untuk SOLUSI MUDAH, CEPAT MEMBAYAR HUTANG ANDA, DAN MASALAH EKONOMI LAINNYA, TANPA KEBUTUHAN RITUAL, CEPAT DLL. melalui bantuan dalam menarik lebih banyak dana oleh ulama di kepala sekolah asrama shohibul Qur'an, dan akhirnya saya mencoba menghubungi Perusahaan Pinjaman Rebacca Alma dengan kompensasi yang sama untuk impian saya dan untuk membayar utang, terima kasih Tuhan kepada Tuhan yang maha kuasa melalui bantuannya. Sekarang saya membuka usaha distribusi di Bandung.
Sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Irlina Tuty Sartika untuk merujuk saya ke perusahaan pinjaman tempat saya mencapai impian saya sekarang.
Hubungi ibu yang baik REBACCA ALMA LOAN COMPANY melalui emailnya rebaccaalmaloancompany@gmail.com. Silakan untuk penjelasan lebih rinci. Anda juga dapat menghubunginya melalui Whatsapp +14052595662
Anda mungkin ingin mengajukan pertanyaan, hubungi saya melalui email saya adhityaskripsiani@gmail.com.
Anda juga dapat menghubungi wanita yang merujuk saya ke perusahaan pinjaman yang sah ini Mrs. irlinatutysartika15@gmail.com
Anda tidak perlu ragu atau tertipu dan dikejar-kejar oleh hutang lagi, sekarang saya membagikan pengalaman yang saya rasakan dan buktikan. Semoga bermanfaat.