Selasa, 17 Februari 2015

MANAJEMEN PRODUKSI

MANAJEMEN PRODUKSI
1.      Proses Penguraian atau Analisis
Proses penguraian atau analisis adalah pengadaan berbagai macam produk dari satu jenis bahan baku. Contonya Singkong menjadi produk kripik singkong, Combro, dan Sate Cenil Singkong.
Rounded Rectangle: SINGKONGDescription: D:\Semester 6\Agribisnis Eksperiensial-3 Manajemen Produksi\Catatan Tugas 1\singkong.jpg
Description: D:\Semester 6\Agribisnis Eksperiensial-3 Manajemen Produksi\Catatan Tugas 1\combro1-300x336.jpg Description: D:\Semester 6\Agribisnis Eksperiensial-3 Manajemen Produksi\Catatan Tugas 1\sate cenil singkong (2).JPG
Rounded Rectangle: Sate Cenil Singkong
Rounded Rectangle: Combro
Rounded Rectangle: Kripik Singkong
 





Description: D:\Semester 6\Agribisnis Eksperiensial-3 Manajemen Produksi\Catatan Tugas 1\kripik singkong.jpg








2.      Peramuan
Peramuan atau sintesis persis merupakan kebalikan dari penguraian, artinya satu produk dihasilkan dari berbagai jenis bahan baku. Karena bahan baku ini mungkin didatangkan dari tempat yang berbeda-beda, yang terkadang sangat berjauhan satu sama lain, maka perusahaan yang menekuni bidang peramuan sering menempatkan fasilitasnya di dekat pasar akhir. Karena hal ini lebih praktis dan menguntungkan. Contohnya HP bahan bahan dasarnya aluminium, kabel, magnet spiker dan plastik.
Description: D:\Semester 6\Agribisnis Eksperiensial-3 Manajemen Produksi\Catatan Tugas 1\aluminium.jpg Description: D:\Semester 6\Agribisnis Eksperiensial-3 Manajemen Produksi\Catatan Tugas 1\images (1).jpg Description: D:\Semester 6\Agribisnis Eksperiensial-3 Manajemen Produksi\Catatan Tugas 1\plastik.jpg
Description: D:\Semester 6\Agribisnis Eksperiensial-3 Manajemen Produksi\Catatan Tugas 1\images.jpg,Description: D:\Semester 6\Agribisnis Eksperiensial-3 Manajemen Produksi\Catatan Tugas 1\kabel.jpg
 














3.      Usaha Ekstraaktif
Description: D:\Semester 6\Agribisnis Eksperiensial-3 Manajemen Produksi\Catatan Tugas 1\download.jpgSuatu produk di ekstraktif dari lingkungan alaminya. Contohnya pohon kelapa dijadikan papan.
Description: D:\Semester 6\Agribisnis Eksperiensial-3 Manajemen Produksi\Catatan Tugas 1\images (2).jpg
Rounded Rectangle: Pohon Kelapa Rounded Rectangle: Papan Kelapa
 







                                                    

4.      Pengolahan
Perubahan bentuk dari sejumlah bahan dasar agar lebih mudah di pasarkan. Contohnya kambing di olah menjadi dendeng kambing.
Description: D:\Semester 6\Agribisnis Eksperiensial-3 Manajemen Produksi\Catatan Tugas 1\download (3).jpg Description: D:\Semester 6\Agribisnis Eksperiensial-3 Manajemen Produksi\Catatan Tugas 1\download (2).jpg
 








Ø  Tipe-tipe Produksi

1.      Berkesinambungan (Terus menerus)
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.
Produsi kontinu atau terus menerus adalah suatu metode proses produksi di mana proses berlangsung secara terus menerus tanpa terhenti. Proses produksi kontinu adalah kebalikan dari proses produksipartaian.Proses produksi secara kontinu dilakukan pada industri dengan skala produksi besar.
Contoh industri yang melakukan produksi secara kontinu adalah industri gelas. Gelas dipanaskan sehingga berbentuk lunak dan kemudian dialirkan ke mesin pencetak untuk dibentuk. Proses pencairan dan pencetakan berlangsung secara terus menerus tanpa terhenti. Proses produksi pada umumnya dihentikan berdasarkan keperluan perawatan dan perbaikan. Secara rutin (bisa sebulan sekali, enam bulan sekali, atau setahun sekali) proses produksi dihentikan dan dilakukan perawatan dan pemeriksaan menyeluruh (overhaul) terhadap alat-alat proses.
Bila dibandingkan dengan proses produksi secara partaian, proses produksi secara kontinu bersifat lebih efisien karena waktu jeda yang terdapat pada proses produksi partaian atau terputus-putus dapat dihindari. Kelemahan yang dimiliki proses produksi secara kontinu adalah sifat alatnya yang tidak dapat dimodifikasi. Pada umumnya, satu jalur produksi hanya dapat digunakan untuk memproduksi satu jenis produk.

2.      Partaian (Terputus-putus)

Produksi partaian,(bahasa Inggris: batch), adalah proses produksi yang tidak berlangsung secara kontinu atau sering juga disebut produksi terputus-putus. Proses produksi secara partaian pada umumnya dilakukan oleh industri proses kimia dengan skala produksi kecil atau menengah dan industri manufaktur.
Contoh dari industri yang umumnya melakukan proses produksi secara partaian adalah industri manufaktur seperti industri sepatu dan industri proses kimia seperti industri farmasi, tinta, cat, dan perekat. Pada proses produksi partaian tinta dan cat, dikenal teknik colour-run. Teknik ini berlangsung dengan memproduksi warna paling muda terlebih dahulu, seperti misalnya kuning muda, dilanjutkan dengan warna yang lebih tua, seperti misalnya jingga, kemudian merah dan seterusnya hingga mencapai warna hitam dan proses produksi diulang lagi. Dengan menggunakan teknik ini, pencucian dan rekonfigurasi mesin antar partai dapat diminimalkan. Namun demikian, warna putih (yaitu warna opaque, bukan transparan), adalah satu-satunya warna yang tidak dapat diproduksi dengan menggunakan teknik ini karena pigmen putih dapat memengaruhi warna lain.
Bila dibandingkan dengan proses produksi secara kontinu, proses produksi secara partaian lebih tidak efisien. Pada setiap akhir proses produksi partaian, peralatan proses harus dihentikan, dikonfigurasi ulang, dan dilakukan pengecekan terhadap kualitas produk sebelum partai selanjutnya diproduksi. Hal ini menyebabkan adanya waktu jeda antar proses produksi.

Namun demikian, proses produksi secara partaian memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan proses produksi secara kontinu. Proses produksi secara partaian cocok untuk industri yang memproduksi produk-produk musiman atau produk yang tuntutan pasarnya sulit diprediksi. Selain itu, industri yang proses produksinya berlangsung secara partaian lebih dinamis dibandingkan industri yang proses produksinya berlangsung secara kontinu. Karena bersifat partaian, satu jalur produksi dapat digunakan untuk memproduksi berbagai jenis produk. Industri juga dapat menggunakan proses produksi partaian untuk membuat produk contoh. Jika produk ternyata tidak sesuai dengan keinginan pasar, maka produksi dapat dihentikan tanpa kerugian yang besar.