Senin, 09 Februari 2015

DI MANA KEBAHAGIAAN ???
          Konon ada sebuah cerita bahwa pada suatu hari, Tuhan memanggil tiga malaikat. Tuhan menunjukkan sesuatu dan berkata kepada malaikat-malaikat tersebut, ‘’Ini kebahagiaan’’. Hal ini sangat bernilai melebihi kekayaan, jabatan, harga diri, kedudukan, dan barang-barang barharga. Ia dicari oleh manusia karena sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, simpanlah di suatu tempat supaya manusia dapat menemukannya.
            Peringatan dari Tuhan adalah ‘’Jangan letakkan kebahagiaan di tempat yang mudah dicapai sehingga disia-siakan atau jangan di tempat yang terlalu sukar untuk ditemukan sehingga tidak dapat di temukan’’.
            Perintah ini segera dilaksanakan oleh ketiga malaikat tersebut. Malaikat ini pun turun ke bumi. Malaikat pertama mengusulkan supaya menaruh kebahagiaan di gunung yang tinggi. Malaikat yang kedua kurang setuju sehingga mengusulkan agar kebahagiaan diletakkan di dasar laut saja. Ternyata malaikat terakhir mengusulkan supaya kebahagiaan diletakkan di tempat yang bisa dijangkau manusia, yaitu dalam HATI manusia yang bersih. Usul malaikat ketiga inilah yang diterima.
            Ada orang yang berkata bahwa kebahagiaan itu relatif. Akhirnya, orang tersebut pesimis dalam meraih kebahagiaan. Saya membaca suatu pesan pada akhir tahun di buku yang ditulis oleh Jonar S. ‘’57 PILIHAN HIDUP’’ yang diberi judul ‘’ukuran Bahagia dan Derita’’. Inilah ulasan singkatnya :
            Seberapa besar kebahagian yang anda terima dalam hidup ini? Seberat apakah penderitaan hidup yang anda hadapi? Percayalah, kebahagiaan sebesar hati, beratnya penderitaan hanyalah sebesar hati karena ukuran kebahagiaan dan penderitaan hidup hanyalah dalam hati kita masing-masing. Jika hati kita bahagia, penderitaan akan terasa ringan dan berganti menjadi kebahagiaan.
            Benar!!! Kebahagiaan sebenarnya ada dalam hati manusia. Bila hati manusia dipimpin oleh Tuhan, ia akan terasa tenang dan bahagia. ‘’Hanya Dekat dengan Allah saja Aku Tenang. Kebahagiaan ada dalam diri manusia, yaitu hati yang selalu mengingat dan mensyukuri apa yang diberikan oleh Alllah SWT. Terkadang banyak orang yang berpendapat bahwa kebahagiaan itu pada saat kita memiliki segala sesuatu yang di butuhkan seperti uang yang banyak, jabatan tinggi, mobil, dan rumah yang besar. Itu semua tergantung pada diri seseorang. Buat apa kita memiliki rumah yang besar, mobil yang mewah, jabatan tinggi tapi hati kita tidak tenang dan bahagia. Menurut saya lebih baik memiliki hati yang kaya seperti hati bersih, damai dari pada uang yang banyak, mobil yang mewah dan jabatan tinggi. Ada peribahasa mengatakan bahwa ‘’Lebih Baik Miskin Harta dari pada Miskin HATI’’.
Sekarang ini dalam menuntut ilmu banyak hal yang saya lihat pada saat SD, SMP, SMA, bahkan dalam perkuliahan ini, banyak mahasiswa yang hanya mau melihat IPnya tinggi atau mereka berlomba-lomba mendapatkan nilai sempurna yaitu memiliki nilai IP 4.00. menurut saya itu tidak mustahil jika memang kita belajar dengan giat, berusaha, dan pantang menyerah hal itu bisa terjadi, yang menjadi masalah sekarang ini mahasiswa yang mau dapatkan nilai yang maksimal tapi usahanya kurang. Ini jadi masalah mahasiswa sekarang. Tapi lebih fatal lagi yaitu mahasiswa yang lebih prioritaskan organisasinya dari pada akademiknya. Menurut mereka organisasi lebih membentuk jati dirinya, bisa mandiri, banyak teman dan bisa bekerja sama dengan orang lain. Sedangkan kuliahnya mungkin terlalu diabaikan kadang hanya titip absen kepada temannya demi urusan organisasinya di luar. Kebahagian mereka adalah organisasi karena disana merasa lebih tenang, nyaman meskipun sering juga menghadapi masalah dalam organisasi. Itulah kehidupan kadang bahagia, kadang juga sedih dan menyesal. Tapi lebih bagusnya lagi jika mahasiswa rajin dalam perkuliahan dan aktif dalam organisasi. Inilah kebahagian yang sesungguhnya. Nilai IP bagus dan organisasi berjalan dengan mulus dan lancar.
Kebahagiaan itu ada pada diri kita masing-masing, jadi temukanlah kebahagian itu. Ada peribahasa mengatakan HIDUP ITU PILIHAN. Maka tentukanlah hidup anda masing-masing mau Bahagia atau Menyesal, Menderita, jika anda mau hidup dengan tenang, bahagia, buanglah hal-hal yang negatif dalam diri anda dan kerjakanlah hal yang positif. Saya yakin Hidup anda akan merasa nyaman dan bahagia selamnya.
Muslimin

Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar