Senin, 09 Februari 2015

MAHASISWA SEHARUSNYA BELAJAR DARI POHON

MAHASISWA SEHARUSNYA BELAJAR DARI POHON
              Banyak pelajaran yang dapat kita petik dengan melihat alam di sekitar kita. Allah SWT menciptakan alam semesta ini segala isinya dengan sempurna dan memberi pelajaran kepada manusia seperti halnya dengan pohon. Mungkin kita pernah melihat dan mengamati pohon dan tumbuhan di pinggir jalan. Tadinya, benih pohon itu sering diinjak orang yang lalu lalang di jalan tersebut. Hal yang mengherankan, pohon itu masih bertahan hidup. Berjalannya waktu menjadikan pohon itu tumbuh menjadi besar bahkan dapat menghasilkan buah yang manis dan enak.
            Itu merupakan dari segi yang tampak yaitu pertumbuhan pohon itu hingga berbuah. Mari kita belajar dari hal yang tidak tampak. Kita menyorotkan dari segi ilmu biologi. Pernahkah Anda mendengar peristiwa fotosintesis pada tanaman? Dalam peristiwa fotosintesis pada tanaman dan tumbuhan. Dalam peristiwa fotosintesis tumbuhan menyerap CO2 (Karbondioksida) dan menukarkan dengan O2 (Oksigen). CO2 adalah gas beracun. Orang dapat menjadi lemas jika menghirupnya. Kita bahkan sering mendengar adanya orang yang sengaja bunuh diri atau dibunuh dengan menghirup gas CO2. Salah satu contoh kisahnya pada Jack Kevorkian, si ‘’dokter maut’’. Beberapa kali membantu pasiennya bunuh diri dengan menggunakan gas karbondioksida atau monoksida.
            Pepohonan ternyata mengubah CO2 yang mematikan menjadi O2 yang dapat menghidupkan bagi semua makhluk hidup di atas muka bumi ini. Pepohonan rela ‘’memakan’’ gas itu lalu mengolahnya menjadi gas pemberi energi bagi semua makhluk hidup lain. Suatu kemulian telah ditunjukkan oleh alam.
            Dengan hal tersebut sebagai Mahasiswa yang mempunyai edukasi pasti lebih baik dengan pohon tersebut. Sebagai mahasiswa yang mempunyai pendidikan harus memberikan yang lebih baik kepada sesama manusia seperti saling tolong menolong. Dalam Al-qur’an menyatakan bahwa sebaik-bainya manusia adalah bermanfaat bagi orang lain. Tapi akhir-akhir ini saya melihat mahasiswa yang melakukan kuliah kerja nyata (KKN), praktik lapang sangat bertolak belakang dengan tujuannya masing. Saya melihat mahasiswa hanya melakukan aktivitas lain seperti main domino, main kartu, foto-foto tapi hal yang tidak menyenangkan dalam diri saya jika mahasiswa mengatakan bahwa KKN ataupun mahasiswa praktik lapang adalah rekeasi atau hanya memenuhi standarisasi penilaian oleh dosen. Seperti kita ketahui bahwa kuliah kerja nyata (KKN) adalah BENTUK PENGABDIAN kepada masyarakat tapi hal tersebut tidak terealisasikan. Apakah kita tidak malu dengan melihat mahasiswa seperti ini, apakah tidak malu dengan hal yang dialami oleh pohon, kita seharusnya malu pada semangat hidup pohon. Dia rela menghirup gas yang beracun lalu diolah dan ditukarkan dengan O2 yang dapat menghidupkan manusia. Apakah Mahasiswa Bisa???... saya yakin KITA bisa, selama masih ada kemauan dan semangat untuk melaksanakannya.
            Banyak hal yang dapat kita petik pelajaran dari pohon tersebut selama masa pertumbuhannya sampai berbuah. Pohon tersebut mengalami beberapa ancaman atau masalah dalam pertumbuhannya begitupun dengan mahasiswa terkhususnya saya pribadi. Sebagai mahasiswa pasti ada masalah yang di hadapi dikampus baik dari segi nilai akademik maupun di luar akademik seperti organisasi dan lain-lain. Dalam perjalanan pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA hingga Sekarang sering mengalami kegagalan tapi itu bukan berarti kita berhenti mencoba lagi. Karena ada peribahasa mengatakan bahwa kegagalan adalah awal dari keberhasilan. Sebagai mahasiswa yang mempunyai pendidikan seharusnya kita memanfaatkan ilmu yang di dapatkan dikampus dapat bermanfaat bagi kita sendiri maupun orang lain seperti yang dilakukan pohon tersebut bahkan kita bisa memberikan sesuatu yang lebih baik. Kesalahan terbesar yang dilakukan mahasiswa adalah tajut berbuat kesalahan. Akibatnya ia takut bertindak. Hasilnya nol besar. Kata-kata inspirasi yang pernah saya baca dari Chandra Suwondo mengatakan, ‘’Gajah adalah binatang besar dan kuat menurut kadal. Gajah adalah binatang kecil dan lemah menurut dinasourus. Besar kecilnya masalah tergantung seberapa besar ‘’MENTAL KITA’’.

            Kita seharusnya malu pada semangat hidup pohon. Terkadang kita mudah menyerah ketika mengalami sedikit kesulitan dan tantangan. Lebih fatal lagi, ada orang bunuh diri karena tidak siap menghadapi kehidupan. Terkadang juga ada mahasiswa yang nekat bunuh diri bahkan mengakhiri nyawanya sendiri dengan masalah sepeleh seperti di tolak cintanya.
            Anggaplah kesulitan dan tantangan sebagai makanan yang memberi kesehatan bagi jiwa anda. Walaupun kita mengalami kegagalan demi kegagalan, ingatlah bahwa kita sebenarnya bukan gagal. Anda hanya menemukan alternatif baru dalam mencari dan meraih sesuatu. Itulah yang menjadi prinsip Thomas Alva Edison sehingga ia menjadi ilmuwan yang terkenal. Walaupun pernah gagal sampai 9999 kali, ia berkata bahwa ia tidak gagal. Justru kegagalannya adalah jalan baru untuk menemukan sesuatu. Akhirnya ia berhasil pada percobaan yang ke 10.000 kali.
            Edhisen Shin mengatakan bahwa kegagalan adalah ibu dari keberhasilan. Artinya, setiap kali mengalami kegagalan, kita sedang melahirkan bayi-bayi keberhasilan untuk masa-masa selanjutnya dalam hidup ini. Selama kita berusaha dengan ulet, tidak ada pernah yang sia-sia. Hasil dari usaha kita mungkintidak terlihat sekarang tetapi akan terlihat pada kemudian hari. Akan ada sambungan-sambungan yang akan bertemu menjadi satu tiitk yang tepat pada waktu yang tepat. Ingat bahwa kita hidup dalam dimensi ruang dan waktu, dimana harus bertemu dengan orang yang tepat, tempat yang tepat, dan pada waktu yang tepat untuk menghasilkan momentum kebangkitan dalam hidup.
            Ubahlah kegagalan dan pengalam pahit sebagai batu lompatan untuk melangkah pada perjalanan selanjutnya menuju keberhasilan. Jangan larut dalam kesedihan dan penyesalan. Menyesal kemudian tidak ada gunanya. Bangkit dan bertindaklah. Kemenangan ada ditangan ANDA....

Semoga Bermanfaat Terutama Saya Pribadi J
Muslimin

Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar