MAHASISWA
SEHARUSNYA BELAJAR DARI POHON
Banyak pelajaran yang dapat kita petik dengan
melihat alam di sekitar kita. Allah SWT menciptakan alam semesta ini segala
isinya dengan sempurna dan memberi pelajaran kepada manusia seperti halnya
dengan pohon. Mungkin kita pernah melihat dan mengamati pohon dan tumbuhan di
pinggir jalan. Tadinya, benih pohon itu sering diinjak orang yang lalu lalang
di jalan tersebut. Hal yang mengherankan, pohon itu masih bertahan hidup.
Berjalannya waktu menjadikan pohon itu tumbuh menjadi besar bahkan dapat
menghasilkan buah yang manis dan enak.
Itu
merupakan dari segi yang tampak yaitu pertumbuhan pohon itu hingga berbuah.
Mari kita belajar dari hal yang tidak tampak. Kita menyorotkan dari segi ilmu
biologi. Pernahkah Anda mendengar peristiwa fotosintesis pada tanaman? Dalam
peristiwa fotosintesis pada tanaman dan tumbuhan. Dalam peristiwa fotosintesis
tumbuhan menyerap CO2 (Karbondioksida) dan menukarkan dengan O2 (Oksigen). CO2
adalah gas beracun. Orang dapat menjadi lemas jika menghirupnya. Kita bahkan
sering mendengar adanya orang yang sengaja bunuh diri atau dibunuh dengan
menghirup gas CO2. Salah satu contoh kisahnya pada Jack Kevorkian, si ‘’dokter
maut’’. Beberapa kali membantu pasiennya bunuh diri dengan menggunakan gas
karbondioksida atau monoksida.
Pepohonan
ternyata mengubah CO2 yang mematikan menjadi O2 yang dapat menghidupkan bagi
semua makhluk hidup di atas muka bumi ini. Pepohonan rela ‘’memakan’’ gas itu
lalu mengolahnya menjadi gas pemberi energi bagi semua makhluk hidup lain.
Suatu kemulian telah ditunjukkan oleh alam.
Dengan
hal tersebut sebagai Mahasiswa yang mempunyai edukasi pasti lebih baik dengan
pohon tersebut. Sebagai mahasiswa yang mempunyai pendidikan harus memberikan
yang lebih baik kepada sesama manusia seperti saling tolong menolong. Dalam
Al-qur’an menyatakan bahwa sebaik-bainya manusia adalah bermanfaat bagi orang
lain. Tapi akhir-akhir ini saya melihat mahasiswa yang melakukan kuliah kerja
nyata (KKN), praktik lapang sangat bertolak belakang dengan tujuannya masing.
Saya melihat mahasiswa hanya melakukan aktivitas lain seperti main domino, main
kartu, foto-foto tapi hal yang tidak menyenangkan dalam diri saya jika
mahasiswa mengatakan bahwa KKN ataupun mahasiswa praktik lapang adalah rekeasi
atau hanya memenuhi standarisasi penilaian oleh dosen. Seperti kita ketahui
bahwa kuliah kerja nyata (KKN) adalah BENTUK PENGABDIAN kepada masyarakat tapi
hal tersebut tidak terealisasikan. Apakah kita tidak malu dengan melihat
mahasiswa seperti ini, apakah tidak malu dengan hal yang dialami oleh pohon,
kita seharusnya malu pada semangat hidup pohon. Dia rela menghirup gas yang
beracun lalu diolah dan ditukarkan dengan O2 yang dapat menghidupkan manusia.
Apakah Mahasiswa Bisa???... saya yakin KITA bisa, selama masih ada kemauan dan
semangat untuk melaksanakannya.
Banyak
hal yang dapat kita petik pelajaran dari pohon tersebut selama masa
pertumbuhannya sampai berbuah. Pohon tersebut mengalami beberapa ancaman atau
masalah dalam pertumbuhannya begitupun dengan mahasiswa terkhususnya saya
pribadi. Sebagai mahasiswa pasti ada masalah yang di hadapi dikampus baik dari
segi nilai akademik maupun di luar akademik seperti organisasi dan lain-lain.
Dalam perjalanan pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA hingga Sekarang sering
mengalami kegagalan tapi itu bukan berarti kita berhenti mencoba lagi. Karena
ada peribahasa mengatakan bahwa kegagalan adalah awal dari keberhasilan.
Sebagai mahasiswa yang mempunyai pendidikan seharusnya kita memanfaatkan ilmu
yang di dapatkan dikampus dapat bermanfaat bagi kita sendiri maupun orang lain
seperti yang dilakukan pohon tersebut bahkan kita bisa memberikan sesuatu yang
lebih baik. Kesalahan terbesar yang dilakukan mahasiswa adalah tajut berbuat
kesalahan. Akibatnya ia takut bertindak. Hasilnya nol besar. Kata-kata
inspirasi yang pernah saya baca dari Chandra Suwondo mengatakan, ‘’Gajah adalah
binatang besar dan kuat menurut kadal. Gajah adalah binatang kecil dan lemah
menurut dinasourus. Besar kecilnya masalah tergantung seberapa besar ‘’MENTAL
KITA’’.
Kita
seharusnya malu pada semangat hidup pohon. Terkadang kita mudah menyerah ketika
mengalami sedikit kesulitan dan tantangan. Lebih fatal lagi, ada orang bunuh
diri karena tidak siap menghadapi kehidupan. Terkadang juga ada mahasiswa yang
nekat bunuh diri bahkan mengakhiri nyawanya sendiri dengan masalah sepeleh
seperti di tolak cintanya.
Anggaplah
kesulitan dan tantangan sebagai makanan yang memberi kesehatan bagi jiwa anda.
Walaupun kita mengalami kegagalan demi kegagalan, ingatlah bahwa kita
sebenarnya bukan gagal. Anda hanya menemukan alternatif baru dalam mencari dan
meraih sesuatu. Itulah yang menjadi prinsip Thomas Alva Edison sehingga ia
menjadi ilmuwan yang terkenal. Walaupun pernah gagal sampai 9999 kali, ia
berkata bahwa ia tidak gagal. Justru kegagalannya adalah jalan baru untuk
menemukan sesuatu. Akhirnya ia berhasil pada percobaan yang ke 10.000 kali.
Edhisen
Shin mengatakan bahwa kegagalan adalah
ibu dari keberhasilan. Artinya, setiap kali mengalami kegagalan, kita
sedang melahirkan bayi-bayi keberhasilan untuk masa-masa selanjutnya dalam
hidup ini. Selama kita berusaha dengan ulet, tidak ada pernah yang sia-sia.
Hasil dari usaha kita mungkintidak terlihat sekarang tetapi akan terlihat pada
kemudian hari. Akan ada sambungan-sambungan yang akan bertemu menjadi satu
tiitk yang tepat pada waktu yang tepat. Ingat bahwa kita hidup dalam dimensi
ruang dan waktu, dimana harus bertemu dengan orang yang tepat, tempat yang
tepat, dan pada waktu yang tepat untuk menghasilkan momentum kebangkitan dalam
hidup.
Ubahlah
kegagalan dan pengalam pahit sebagai batu lompatan untuk melangkah pada
perjalanan selanjutnya menuju keberhasilan. Jangan larut dalam kesedihan dan
penyesalan. Menyesal kemudian tidak ada gunanya. Bangkit dan bertindaklah.
Kemenangan ada ditangan ANDA....
Semoga Bermanfaat Terutama Saya
Pribadi J
Muslimin
Fakultas
Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar