BURONCONG DURIAN COKELAT
![]() |
|||
![]() |
|||
Durian (Durio
zibethinus L.) merupakan komoditas
buah-buahan yang menjanjikan. Dari segi gizi durian memiliki kandungan gizi
yang baik dan dari segi ekonomi menguntungkan. Seiring dengan adanya isu perdanganggan bebas maka sebagai warga Indonesia
kita harus meningkatkan mutu produk-produk yang ada di Indonesia, agar
kita dapat bersaing dengan masyarakat dunia. Selain itu
produk yang ada di Indonesia tidak mempunyai mutu yang baik dan hanya berbasis
pada bahan mentah. Hal inilah yang menyebabkan saya mengambil salah satu produk pertanian yang
sering kita jumpai di Indonesia yaitu durian. Makassar sebagai salah satu kota besar yang
ada di Indonesia menjadi tempat untuk membuka lapangan kerja. Durian merupakan suatu
komoditi yang di disukai oleh masyarakat Makassar, karenanya itu banyak
produk seperti Barongko Durian, Biskuit, Es Durian,
Pancake durian, Kopi durian, Sop Durian dan lain-lain
yang berbahan baku durian menjadi kesukaan masyarakat Makassar.
Dengan peluang yang
dimiliki untuk melakukan usaha yang berbahan durian, maka saya sangat mempunyai
motivasi yang membuat Produk “Buroncong Durian Cokelat”. Buroncong merupakan
sebuah produk yang memiliki fungsi sebagai kue khas Makassar atau salah satu
pegangan khas di kota Makassar. Sehingga kue tersebut dapat di jadikan sebagai
kue oleh-oleh. Selain sebagai kue oleh-oleh, Buroncong Durian Cokelat juga
dapat dijadikan kue cemilan baik itu ketika kita bersantai bersama keluarga,
maupun di berbagai acara.
Oleh karena itu, melihat
dari fakta dan peluang yang ada. Saya sebagai mahasiswa melihat sebuah peluang
untuk berwirausaha mengambil inisiatif dan aksi nyata dalam perencanaan usaha
yang matang dan profesional sebagai langkah kongkrit dalam mewujudkan lapangan
kerja yang produktif dan menjanjikan hasil yang maksimal serta menggunakan
produk dalam negeri.
Saya sangat terinspirasi
oleh beberapa orang sukses di indonesia terutama dalam usaha kuliner seperti
Hendry Setiono, Puspo Wardoyo. Mengawali
sebuah bisnis memang tak semudah membalik telapak tangan namun juga tak sesulit
membuat roket. Beliau melakukan usaha di surabaya sesusai palang dari turki,
dan membuat usaha kuriner KEBAB ASAL TURKI sampai sekarang usaha Hendry Setiono
sangat meningkat dan terkenal di seluruh dunia. Proses peracikan resep yang pas butuh
waktu tiga bulan. Dengan modal sekitar 10 juta, pada September 2003, gerobak
kebab pertamanya mulai beroperasi. Masa-masa awal usahanya diakui Hendy
sangatlah berat. Pernah uang dagangannya dibawa kabur karyawan. Gonta-ganti
karyawan juga sangat sering. Baru beberapa minggu bekerja, karyawan sudah minta
keluar. Bahkan Hendy dan istrinya, Nilam Sari, pernah harus berjualan sendiri.
Namun karena hari itu hujan, tak banyak orang lalu lalang untuk jajan, “Uang
hasil jualan hari itu digunakan membeli makan di warung seafood saja tak
cukup.” Ungkapnya.
Strategi promosi dan publikasi kebab Turki Baba Rafi jelas; kualitas adalah
segalanya. Oleh sebab itu Baba Rafi menyiapkan pasukan khusus untuk quality
kontrol yang akan selalu memandu dan memantau kondisi setiap outlet. Tugas
divisi quality control adalah selalu mengecek dan mempertahankan kualitas rasa,
pelayanan dan kebersihan serta value produk. Line khusus untuk pengaduan konsumen
juga dipersiapkan.
Hendy juga selalu mengedepankan inovasi yang membuat produknya digemari,
salah satunya adalah pemasakan daging yang diasap bukan digoreng, ini akan
menimbulkan aroma yang lebih sedap dan mampu menggiring orang untuk mencobanya,
dan lagi dan membeli lagi.
Alhasil banyak yang kepincut dengan rasa Kebab
Turki Baba Rafi serta banyak yang berminat menjadi mitra. Dari sinilah kemudian
Hendy mematenkan kebabnya dan membuka peluang franchisee. Melalui PT Baba Rafi
Indonesia, perusahaan ini kemudian membuka peluang kemitraan tersebut dengan
harga mulai 50 jutaan . Yang sangat luar biasa dari bisnis ini
adalah, Hendy hanya butuh waktu 3-4 tahun untuk mengembangkan sayap
dimana-mana. Kini outlet Kebab Turki Baba Rafi telah berkembang hingga lebih
dari 375 outlet dan mempekerjakan karyawan sebanyak lebih dari 200-an orang.
Omsetnya juga fantastis yaitu sekitar 16 miliar per tahun.
Setelah membaca usaha Kebab
Baba Rafi yang di usahakan oleh Hendy saya sangat terinspirasi untuk
mengembangakan usaha Buroncong Durian Cokelat dengan berbagai rasa seperti
strowbery, keju, cokelat dan lain-lain. Dengan mengembang usaha tersebut saya
juga bisa mencontoh yang dilakukan Hendry dalam melakukan usahanya sampai
sekarang sangat berkembang hingga lebih dari 375 outlet dan mempunyai omset
sekitar 16 miliar per tahun. Yang tidak kalah penting lagi yaitu bagaimana
melakukan usaha atau bisnis harus tahan banting, percaya diri, jujur, tidak
mudah menyerah, selalu mencari informasi, dan memberikan pelayanan terbaik
kepada konsumen serta memberikan kepuasan konsumen dengan produk yang kita
jual, itu yang lakukan Hendy sampai sekarang hingga mencapai omset yang
fantastis. Dengan hal itu saya sangat terinspirasi untuk membuka usaha
Buroncong Durian Cokelat yang berbagai rasa.
Alasan saya juga membuat
produk Buroncong Durian Cokelat yang terbuat dari bahan utamanya durian. Durian
salah
satu buah yang sangat digemari oleh banyak orang. Selain karena rasanya yang
sangat lezat dan aromanya yang harum, ternyata buah durian merupakan salah satu makanan sehat karena memiliki banyak manfaat
bagi kesehatan tubuh. Tidak hanya pada daging buahnya saja, tetapi juga pada
kulit dan daunnya. Alasan kedua saya untuk mengembangkan usaha Buroncong Durian
Cokelat bahan utamnya adalah durian karena durian merupakan makanan sehat yang
baik untuk tubuh jika dimakan tanpa berlebihan. Di dalam daging buah durian
mengandung banyak sekali zat gizi, di antaranya adalah karbohidrat, lemak, protein, serat, kalsium (Ca), fosfor (P), asam
folat, magnesium (Mg), potasium/kalium (K), zat besi (Fe), zinc, mangaan (Mn),
tembaga (Cu), karoten, vitamin C, thiamin, niacin, dan riboflavin.
Buroncong Durian Cokelat ini biasanya dihidangkan
dipagi hari dengan keluarga atau pada
saat bersantai di luar rumah. Dalam
proses pembuatan Buroncong Durian Cokelat ini sangat mudah karena hampir sama
dengan bouroncong biasanya hanya dengan menggunakan berbagai rasa atau
modifikasi dalam proses pembuatannya seperti durian, cokelat, keju dan
lain-lain. Adapun bahan yang digunakan dalam proses pembuatn Buroncong Durian
Cokelat adalah sebagai berikut ;
1. Durian
2. Tepung
Terigu
3. Parutan
Kelapa (pilih kelapa yang berukuran muda buang kulit kasarnya)
4. Gula
Pasir
5. Soda
Kue
6. Sedikit
Garam
7. Keju
8. Cokelat
9. Strowbery
Sebelum saya melangkah lebih jauh
atau memproduksi Buroncong Durian Cokelat, ada beberapa yang harus diperhatikan
yaitu analisis SWOT. Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau
interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap
unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman.
a.
Strenghts
(Kekuatan)
Produk yang kami produksi memiliki ciri khas dan keunggulan
tersendiri Kualitas produk yang dihasilkan juga tinggi. Berikut kekuatan produk
kami:
·
Bahan-bahan
untuk pembuatan produk sangat mudah diperoleh di pasaran
·
Harga terjangkau
·
Harga bahan baku murah
·
Produk tidak menggunakan
bahan-bahan kimia sebagai pengawet
·
Produk dapat bertahan lama
·
Produk
beraneka rasa dan beraneka warna
b.
Weaknes ( Kelemahan)
Adapun kelemahan dari usaha ini terletak pada jumlah waktu
yang digunakan untuk memproduksi. Karena produk membutuhkan waktu untuk
mengolah bahan baku yaitu karena penyedian bahan baku durian yang terbatas. Selain itu ukuran masih kurang konsisten
karena merupakan olahan tangan manusia.
c.
Opportunities (Peluang /
kesempatan)
Peluang bisnis Buroncong Durian Cokelat merupakan prospek
yang menjanjikan sebab dalam proses pengenalan ke konsumen produk ini sudah di
terima oleh konsumen. Peluang lainnya yaitu dapat menjadi oleh-oleh khas
Makassar karena olahan kami bersifat tradisional namun dengan olahan dan
kemasan yang berbeda
d.
Thearts (Ancaman)
Ancaman dalam usaha ini adalah jika musim penghujan karena
waktu pengolahan bahan baku menjadi lama sebab produk kami membutuhkan proses
penyedian bahan baku khusus durian. Sehingga dapat mempengaruhi kelancaran
produksi
Langkah selanjutnya saya lakukan yaitu mencari
strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Adapun strategi yang saya erapkan
pada sistem pemasaran yang mengacu pada taktik pemasaran yaitu dengan 4P yaitu
Product, Price, Place, and Promotion. Dengan cara tersebut saya bisa bersaing
dengan produk-produk lainnya dalam hal ini makanan yang menggunakan rasa durian
seperti burongko durian, sop durian, dan lain-lain.
Dengan produk Buroncong Duriang Cokelat saya akan
berusaha mempertahankan rasa, tekstur dan lain-lain, supaya kedepan bisa
mencapai omset yang fantastis seperti usaha kuliner Hendry, walaupun dalam
proses pasti ada hambatan atau kegagalan dalam mencapai hasil yang maksimal.
Menurut saya kegagalan adalah hal biasa dalam melakukan usaha bisnis, kegagalan
merupakan sesuatu yang bermanfaat karena dengan hal tersebut saya bisa belajar
dengan betapa pentingnya kesungguhan dalam melakukan sesuatu.
Target
utama pemasaran saya yaitu masyarakat Makassar dan sekitarnya serta berbagai
macam warung seperti di warung kopi, toko kue, kantin sekolah, toko kue khas
Makassar dan toko-toko pusat-pusat perbelanjaan yang berada disekitar wilayah
Makassar seperti sepanjang jalan Bumi Tamalnrea Permai, Perintis, Daya, dll. Alasan
kami ingin menjualnya pada tempat-tempat diatas itu disebabkan potensi pasar
dan jarak antara rumah produksi dengan wilayah pemasaran. Sebab hal ini dapat
mengefisienkan biaya. Kalaupun usaha ini berkembang maka wilayah pasarpun juga
semakin meluas. Selain itu diharapkan agar produk juga dapat dinikmati oleh konsumen
di luar Makassar karena ini merupakan salah satu makanan khas Sulawesi-Selatan
khususnya Makassar.
Produk
saya yang ditawarkan tidak terbatas pada usia tertentu. Baik kalangan anak-anak
remaja hingga orang dewasapun dapat menikmatinya. Adapun yang akan menjadi
sasaran utama dari produk Buroncong Durian Cokelat yaitu konsumen Anak-anak,
Remaja, maupun orang Tua karena kalangan tersebut yang memiliki minat terhadap produk
lokal seperti Buroncong sebagai sarapan pagi bagi keluarga. Konsumen juga dapat menjadikan Produk ini sebagai oleh-oleh untuk teman dan keluarga. Dan kami
juga menaruh target khusus untuk kepada pedagan pengecer seperti warung kopi
dan tempat penjualan oleh-oleh khas Makassar
TUGAS INDIVIDU
(Kewirausahaan-1)
BURONCONG DURIAN
COKELAT
(302 G3 213)

Oleh
:
MUSLIMIN
G211
12 012
PROGRAM
STUDI AGRIBISNIS
JURUSAN
SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar