Senin, 09 Februari 2015

Lilin pengharapan

LILIN PENGHARAPAN
      Saya sangat terkesan membaca buku yang dituturkan oleh Paulus Winarto tentang lilin pengharapan. Kisah ini dituliskan dalam bukunya, Reach Your Maximum Potential
Konon, di sebuah ruangan yang gelap terdapat empat lilin yang menyala. Lambat laun, satu persatu lilin itu mulai meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percekapan di antara meraka. Lilin pertama berkata,’’Aku adalah damai, tetapi manusia  tidak mampu menjagaku. Jadi, lebih baik aku mematikan diriku,” perlahan-lahan lilin  pun padam.
Beberapa detik kemudian, lilin kedua  mulai berbicara dan berkata ‘’Aku adalah iman. Sayang, aku tidak berguna lagi. Manusia tidak mau mengenalku. Tidak ada gunanya aku tetap menyalah”. Seusai bicara, tiupan angin pun memadamkannya.
Suasana semakin sedih tatkala lilin ketiga berujar, ‘’Aku adalah cinta. Aku tidak mampu lagi tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan menganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya”. Tanpa menunggu waktu lama, lilin ketiga pun padam.
Tanpa diduga , masuklah seorang anak kecil ke kamar itu. Ia rupanya sangat takut pada kegelapan. Ia terheran-heran melihat ketiga lilin yang telah padam. ‘’Hey apa yang terjadi??? Kalian harus tetap menyala. Aku takut akan kegelapan,” ujarnya memohon. Sayang, tidak ada yang menjawab. Lalu, ia menangis tersedu-sedu.
Tiba-tiba tangisnya dihentikan oleh lilin keempat. ‘’Jangan takut dan jangan menangis. Selama aku masih ada dan menyala, kita akan selalu dapat menyalakan ketiga lilin lainnya,” katanya menghiburnya.
Tahukah anda nama lilin keempat??? Lilin itu bernama LILIN HARAPAN.
Dengan mata yang bersinar, sang anak mengambil lilin harapan lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya. Satu hal yang tidak pernah mati hanyalah harapan yang ada dalam hati kita.  Dengan memiliki harapan, kita dapat menjadi seperti anak kecil tersebut, yang dalam situasi apa pun mampu menghidupkan kembali iman, damai, dan cinta.
Ada penelitian yang mengatakan “ Manusia mampu hidup tidak makan 40 hari, tidak minum selama 4 hari, tidak bernapas selama 4 menit. Namun, jika 4 detik saja tidak memiliki HARAPAN, manusia dapat mengakhiri hidupnya”.
Tuhan tidak berdaya mengubah nasib anda selama anda tidak berkeinginan untuk mengubahnya. Bangkitlah dan milikilah pengharapan. Ada hal-hal yang merupakan bagian kita dan ada yang merupakan bagian Allah. Allah tidak akan mengurusi perkara yang dapat anda lakukan sendiri. Terkadang, segala sesuatunya kita anggap sebagai tanggung jawab Tuhan. Tidak heran, ketika ada kekeliruan dan masalah, yang dipersalahkan adalah Tuhan. Jika itu bagian dari kita, jangan di tunda. Kerjakan dengan segera. Berharaplah terus sampai harapan ini menjadi bagian kita. Ingat bahwa pengharapan dalam Tuhan tidak pernah mengecewakan.


Muslimin

Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar